Studi: Lebih dari 10 Pria Lajang Gunakan Chatgpt Demi "Menipu" Calon Pasangan Kencan

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 08 Mei 2023 | 07:25 WIB
Studi: Lebih dari 10 Pria Lajang Gunakan Chatgpt Demi "Menipu" Calon Pasangan Kencan
Ilustrasi pengguna aplikasi kencan online. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian Kaspersky terbaru mengungkapkan sangat mungkin bahwa ChatGPT, alat AI generatif baru yang menggemparkan dunia dalam beberapa bulan terakhir, mungkin terlibat.

Lebih dari setengah (54 persen) pria lajang yang disurvei mengatakan bahwa mereka mungkin berminat menggunakan ChatGPT untuk menipu calon pasangan di aplikasi kencan agar terlihat lebih supel atau pintar saat mencari cinta.

Temuan ini merupakan bagian dari penelitian Kaspersky "Date or DAIte?" yang menyurvei pria dan wanita lajang di Inggris untuk memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan khususnya ChatGPT memengaruhi dunia kencan.

Temuan mengungkapkan bahwa penggunaan ChatGPT sebagai "dorongan" virtual yang membantu sudah berjalan dengan baik.

Sebanyak 75 persen dari semua pengguna aplikasi kencan mengatakan bahwa mereka akan mengeksplorasi penggunaan ChatGPT untuk memberikan topik obrolan yang sempurna.

Survei menemukan bahwa bukan hanya kualitas tetapi juga kuantitas yang dipengaruhi oleh ChatGPT, dengan 51 persen wanita lajang mengakui bahwa mereka akan menggunakan alat AI tersebut untuk berbicara dengan beberapa calon pasangan kencan di saat yang sama.

ChatGPT. [Indianexpress]
ChatGPT. [Indianexpress]

Namun, temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan era baru catfishing berbasis AI, dengan 57 persen dari semua responden percaya penggunaannya dalam pengaturan kencan online merupakan hal yang tidak jujur.

Crystal Cansdale, pakar kencan di Inner Circle, aplikasi kencan global yang mengutamakan kualitas, berkomentar bahwa saat ini semakin banyak orang bosan dengan aplikasi kencan karena ada banyak tekanan untuk menjadi pribadi yang "asli/original".

"Dengan teknologi AI seperti ChatGPT yang sekarang tersedia, saya tidak terkejut bahwa orang lajang memilih mencoba menggunakannya untuk membantu mereka menonjol dari yang lain, tetapi penggunaan chatbot merupakan bentuk kepalsuan dan ini menjadi kekhawatiran," ujarnya.

Baca Juga: Seberapa Mampu AI Chatbots Membantu Memerangi Kejahatan di Dunia Maya?

"Keaslian adalah inti dari membangun hubungan, dan terlepas dari seberapa "nyata" pesan yang dihasilkan ChatGPT dapat terlihat, itu hanya akan membawa Anda pada hal yang tidak nyata,” dia menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI