"Sudah water resistant. Memungkinkan pengguna beralih dengan cepat antara berenang, bersepeda, dan berlari," beber Rian.
Forerunner terakhir di era ini ditandai dengan Forerunner 910XT di tahun 2010.
Fungsinya semakin lengkap dengan triathlon, ringan, tahan air, dengan konsumsi baterai rendah.
Jam ini memiliki layar besar dan altimeter barometrik serta mampu melacak lebih dari 100 metrik performa dan aktivitas kebugaran.
Selanjutnya, Garmin meluncurkan ‘Garmin Running Science’.
![Garmin Forerunner 220. [Garmin]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/16/88692-garmin-forerunner-220.jpg)
Dengan teknologi yang dikembangkan oleh Garmin Running Science, terutama Running Dynamics dan teknologi penginderaan detak jantung optimal, Garmin saat itu dapat menggunakan data ilmiah untuk meningkatkan performa lari.
Tahun 2013 ditandai dengan peluncuran Forerunner 220/620 dengan terobosan di bagian layar berwarna, casing, dan tali jam serta konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi.
Fitur Running Dynamics yang mengukur waktu kontak dengan tanah, laju langkah, dan data osilasi vertikal untuk menghitung penyerapan oksigen maksimum, perkiraan waktu selesai dan saran pemulihan yang direkomendasikan.
Forerunner 920XT yang diluncurkan 2014 membawa layar warna yang besar, badan jam berwarna merah dan putih yang mencolok, peningkatan masa pakai baterai dan fitur triathlon serta termasuk jam tangan Garmin yang pertama yang dapat mensinkronkan data ke smartphone melalui Bluetooth.
Baca Juga: Inovasi Teknologi IoT: Mendorong Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Kesehatan
Peluncuran terakhir di periode ini adalah Forerunner 235 yang diluncurkan pada 2015.