Suara.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengumumkan kalau mereka telah menerima pengembalian dana dari pihak swasta sebesar Rp 36,8 miliar terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tahun 2020-2022.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana menyatakan kalau pihak swasta yang menyerahkan dana terkait kasus korupsi BTS BAKTI Kominfo itu adalah PT Sansaine Exindo.
"Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) kembali menerima pengembalian uang dari PT Sansaine Exindo pada 24 Maret 2023 sebesar Rp36.800.000.000," kata Ketut dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (31/3/2023).
Ini jadi kali kedua Kejagung menerima pengembalian dana dalam kasus dugaan korupsi BTS BAKTI Kominfo. Sebelumnya Gregorius Aleks Plate, yang merupakan adik Menteri kominfo Johnny G. Plate, sudah lebih dulu mengembalikan uang sebanyak Rp 534 juta ke penyidik Direktorat Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung RI.
Uang tersebut diakui berkaitan dengan sejumlah fasilitas BAKTI Kominfo yang pernah ia terima.
"Sampai saat ini fasilitas yang ia (Aleks) terima telah dikembalikan sejumlah Rp 534 juta, itu sudah dikembalikan," tutur Kuntadi pada Senin (13/3/2023) lalu.
Menurut Kuntadi, uang senilai Rp 534 juta tersebut dikembalikan Alex secara sukarela. Kekinian penyidik masih mendalami sejauh mana peran Alex hingga potensi ditetapkannya sebagai tersangka.
"Itu materi yang sedang kita dalami perannya seperti apa. Tapi yang jelas apakah fasiltas tersebut dia terima atau bagaiaman yang masih kita dalami," pungkasnya.
Baca Juga: Kejagung Cekal 2 Orang ke Luar Negeri Buntut Kasus Korupsi BTS BAKTI Kominfo, Total Jadi 25 Orang