Karyanya menyekolahkan anak-anak pribumi Indonesia dan mengenalkan mereka pada budaya internasional.
Ia terus menerjemahkan buku-buku ke dalam bahasa Sunda, termasuk Warnasari jilid 1 dan 2, yang terkenal luas di seluruh Indonesia.
Pada 1907, Lasminingrat mendirikan Sekolaha Keutamaan Istri. Lingkungan terbuka dan area belajar mempromosikan pemberdayaan perempuan, membaca, dan menulis.
Sekolah ini berkembang menjadi 200 siswa dan 5 kelas, dan diakui oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1911.
![Google doodle hari ini Lasminingrat. [Google]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/29/46320-google-doodle-hari-ini-lasminingrat.jpg)
Seiring berjalannya waktu, sekolah ini terus berkembang dan pada 1934 diperluas ke kota-kota lain seperti Wetan Garut, Cikajang, dan Bayongbong.
"Terima kasih Lasminingrat yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pemberdayaan perempuan Indonesia dan menjadi pelopor pendidikan perempuan," tulis Google.
Google doodle hari ini ditampilkan di seluruh wilayah Indonesia.