Pengamat Ungkap Bagaimana Bisnis Gelap Dilakukan Di Situs Gelap

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 28 Maret 2023 | 12:00 WIB
Pengamat Ungkap Bagaimana Bisnis Gelap Dilakukan Di Situs Gelap
Ilustrasi Hacker di Dunia. (Unsplash/Hacker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian Kaspersky mengungkap penjahat dunia maya bermitra dengan penjahat dunia maya yang ingin menjual atau membeli data, layanan, atau menjalin kemitraan - biasanya menghasilkan tiga
hingga 15 persen dari transaksi.

Namun, kesepakatan tersebut masih bisa gagal karena berbagai alasan, termasuk yang terkait dengan penipuan Escrow.

Bagaimana bisnis semacam itu dilakukan di darknet dijelaskan dalam laporan terbaru oleh tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence.

Para penjahat dunia maya yang aktif di darknet juga memperhatikan keamanan siber mereka sendiri, dan tidak ingin menjadi korban dari sesama rekannya.

Baca Juga: Serangan Emotet Gunakan Teknik Baru, Berisi File Berbahaya, Indonesia Masuk 10 Besar Terdampak

Saat menutup transaksi apa pun, seperti membeli database, akun, akses awal perusahaan, dll., mereka menggunakan layanan perantara agen Escrow.

Ini bisa berupa manusia atau sistem otomatis, yang dikembangkan untuk mempercepat dan menyederhanakan kesepakatan yang relatif tipikal.

Ilustrasi pencurian data (Pexels/Towfiqu barbhuiya)
Ilustrasi pencurian data (Pexels/Towfiqu barbhuiya)

Untuk kasus yang berskala besar atau tidak biasa, para penjahat dunia maya masih menggunakan perantara manusia.

Chris Connell, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik melihat aktivitas kriminal siber di darknet merajalela, dan berbagai transaksi ilegal sering terjadi.

Menurutnya, layanan Escrow bermunculan bersamaan, tetapi aktivitas penipuan yang terkait dengannya juga sering terjadi, sehingga mengganggu ekosistem di darknet.

Baca Juga: Berita Gembira, Kekerasan Digital Melalui Stalkerware Menurun, Tahun Lalu Indonesia Nomor 19

"Hal ini membuat para penjahat dunia maya yang merupakan biang dari masalah keamanan siber juga akhirnya mengkhawatirkan masalah keamanan mereka sendiri," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (28/3/2023).

Tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence memantau darknet untuk membantu perusahaan melacak diskusi internal para penjahat dunia maya dan jenis aktivitas lainnya untuk mencegah insiden dan memitigasi risiko kebocoran data.

Ahli Kaspersky menemukan jumlah pesan yang menyebutkan penggunaan agen Escrow (atau istilah lain seperti "penjamin", "perantara", "perantara" yang ditunjuk untuk layanan yang sama) berjumlah lebih dari satu juta dari periode Januari 2020 hingga Desember 2022.

Pesan-pesan tersebut menyumbang 14 persen dari jumlah total pesan terkait kesepakatan yang ada di berbagai sumber web gelap.

Faktanya, porsi kesepakatan dengan layanan Escrow bisa lebih tinggi karena penjahat dunia maya sering kali mendiskusikan persyaratan mendetail secara langsung, tanpa menyebutkan secara spesifik dalam pengumuman dan penawaran.

Vera Kholopova, Analis Layanan Keamanan di Kaspersky menjabarkan bahwa jumlah pesan yang menyebutkan layanan Escrow melonjak pada paruh kedua 2021.

Ilustrasi keamanan siber. [Envato]
Ilustrasi keamanan siber. [Envato]

Hal ini bertepatan, dia menambahkan, dengan dinamika aktivitas kejahatan dunia maya di saluran Telegram bayangan pada umumnya.

"Anggota komunitas darknet semakin banyak bertransisi ke sana karena kompromi beberapa forum web gelap populer di awal tahun 2021," ungkapnya.

Di sebagian besar tahun 2022, terlihat penurunan aktivitas pada sumber daya darknet secara umum.

"Ini mungkin akibat dari situasi geopolitik yang meningkat, yang memotivasi penjahat dunia maya untuk menghentikan aktivitas ilegal mereka dan memilih menggunakan uang yang terkumpul. Namun demikian, pada akhir tahun 2022, kami kembali melihat peningkatan aktivitas terkait Escrow”, jelas Vera Kholopova.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI