Suara.com - Smartfren dan Xingtera Inc., penyedia solusi Artificial Intelligence of Things (AIoT) dari Amerika Serikat (AS), resmi menandatangani nota kesepahaman yang bertujuan memulai kerja sama untuk mewujudkan “Indonesia Industri 4.0”.
Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif pada perkembangan perangkat berbasis kecerdasan buatan (AI) serta IoT untuk industri di tanah air.
Yuqing Niu, President and CEO Xingtera Inc. mengatakan, kolaborasi ini akan berfokus pada pengenalan teknologi canggih dan solusi sistem 5G cloud-native dari hulu-ke-hilir (end-to-end) yang telah terbukti.
"Tujuan kami adalah membantu perusahaan manufaktur di Indonesia dalam mempercepat realisasi janji transformasi digital, kemudian pada saat yang bersamaan berperan mempercepat jalan untuk mewujudkan Indonesia 4.0,” jelasnya dalam keterangan resminya, Minggu (26/3/2023).
Baca Juga: Kantongi Izin ULO dari Kominfo, Smartfren Siap Jualan 5G?
Perjanjian tersebut menegaskan komitmen Smartfren bersama Xingtera dalam mendukung
serta mengembangkan solusi, aplikasi kecerdasan buatan, manufaktur otonom, dan lain sejenisnya.
Seluruhnya merupakan solusi-solusi terkini yang dirancang berdasarkan teknologi 5G, kecerdasan buatan (AI), serta IoT untuk diterapkan oleh Smartfren.
Harapannya penerapan solusi ini memperkuat posisi Smartfren, terutama bagi unit usaha Smartfren Business yang selama ini selalu konsisten menyediakan berbagai solusi industri 4.0 untuk perusahaan (enterprise) atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Selanjutnya Smartfren dan Xingterra, melalui Smartfren Business, akan mulai mengimplementasikan nota kesepahaman itu dalam proyek percontohan di pelabuhan cerdas yang dikelola OKI Mills, bagian dari APP Sinar Mas.
Alim Gunadi, CEO Smartfren Business mengatakan, fokus perusahaan adalah menciptakan teknologi inovatif dalam hal otomatisasi dengan pengembangan teknologi untuk perusahaan dan UMKM.
Baca Juga: Prediksi Tren Daerah Paling Banyak Pemudik, Begini Persiapan Smartfren
"Melalui kerja sama ini, kami ingin menjelajah berbagai potensi baru dalam teknologi industri, salah satunya yang berdasarkan teknologi 5G," ungkapnya.
Proyek dengan OKI Mills ini, dia menambahkan, merupakan langkah awal mewujudkan proses otomatisasi operasional yang dapat meningkatkan kinerja serta produktivitas perusahaan atau bisnis.