Berita Gembira, Kekerasan Digital Melalui Stalkerware Menurun, Tahun Lalu Indonesia Nomor 19

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 16 Maret 2023 | 11:47 WIB
Berita Gembira, Kekerasan Digital Melalui Stalkerware Menurun, Tahun Lalu Indonesia Nomor 19
Ilustrasi Stalker (Pexels/Victor)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun lalu, hampir 30.000 pengguna seluler di seluruh dunia menjadi sasaran stalkerware – perangkat lunak pengawasan rahasia yang digunakan oleh pelaku domestik untuk melacak korban yang ditargetkan.

Hal ini diungkapkan pada laporan terbaru Kaspersky State of Stalkerware 2022.

Pada 2022, data Kaspersky mengungkapkan bahwa 29.312 individu unik di seluruh dunia terpengaruh oleh stalkerware, ini merupakan penurunan dibandingkan dengan 32.694 pengguna yang terpengaruh pada 2021.

Setelah tren penurunan yang berkelanjutan di tahun-tahun sebelum 2021, stabilitas relatif ini menyoroti skala global penguntitan digital, dan menunjukkan bahwa masalah ini tidak akan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Waspada Risiko Kebocoran Data Layanan Pesan Antar Makanan

Menurut Kaspersky Security Network pada 2022, Rusia, Brasil, India, Iran, dan Amerika Serikat adalah lima negara teratas yang paling terpengaruh oleh stalkerware.

Negara-negara ini diikuti oleh Turki, Jerman, Arab Saudi, Yaman dan, terakhir, Meksiko dalam daftar 10 negara yang paling terkena dampak.

Ilustrasi kejahatan siber [Foto: Antara]
Ilustrasi kejahatan siber [Foto: Antara]

Indonesia berada di peringkat ke-19 dengan sebanyak 269 pengguna terdampak oleh stalkerware di tahun 2022.

Secara keseluruhan, Kaspersky mendeteksi kasus stalkerware di 176 negara di seluruh dunia, membuktikan bahwa penguntitan digital terus menjadi fenomena global yang memengaruhi semua negara.

Negara Jumlah pengguna yang terdampak

Baca Juga: Terungkap! Banyak Eksekutif Tidak Paham Istilah Keamanan Siber, Malu Bertanya?

  1. Rusia 8,281
  2. Brazil 4,969
  3. India 1,807
  4. Iran 1,754
  5. Amerika Serikat 1,295
  6. Turki 755
  7. Jerman 736
  8. Saudi Arabia 612
  9. Yemen 527
  10. Mexico 474

Itulah 10 negara teratas yang paling terpengaruh oleh stalkerware di dunia pada 2022.

Kekerasan digital dan kebutuhan untuk menindaklanjutinya Stalkerware adalah perangkat lunak yang tersedia secara komersial yang dapat diinstal secara terpisah pada perangkat ponsel cerdas.

Hal ini memungkinkan pelaku untuk mengawasi setiap langkah kehidupan pribadi seseorang tanpa sepengetahuan mereka.

Karena pelaku memerlukan akses fisik (dan kode) ke suatu perangkat, stalkerware sering digunakan dalam hubungan yang kasar.

Meskipun data yang dikumpulkan oleh Kaspersky dianonimkan, penelitian lain menunjukkan bahwa sebagian besar yang terpengaruh oleh bentuk kekerasan digital ini adalah perempuan.

Penting untuk diingat bahwa kekerasan digital adalah dimensi lain dari kekerasan, dan perlu dipahami sebagai rangkaian kekerasan offline dengan efek nyata dan negatif pada korban.

Ilustrasi stalker (pixabay/beauty_of_nature)
Ilustrasi stalker (pixabay/beauty_of_nature)

Sebagai bagian dari upaya ini, Kaspersky telah memperbarui Peringatan Privasi – pemberitahuan jika stalkerware ditemukan di perangkat.

Pembaruan berarti bahwa pemberitahuan sekarang tidak hanya memberi tahu pengguna tentang keberadaan stalkerware di perangkat, tetapi juga memperingatkan pengguna bahwa jika
stalkerware dihapus, orang yang menginstal perangkat lunak akan diberi tahu.

Sejak diperkenalkan di tahun 2019, Peringatan Privasi Kaspersky telah disertakan dalam semua solusi keamanan konsumen perusahaan untuk perlindungan dari stalkerware.

“Ribuan orang setiap tahun menjadi korban dari stalkerware. Misi kami adalah untuk memastikan bahwa para korban memahami tindakan terbaik untuk memberikan hasil yang paling aman, dan membalikkan tren terhadap bentuk kekerasan digital ini,” kata Christina Jankowski, Senior External Relations Manager di Kaspersky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI