Ditagih Bayaran Pemerintah Kanada, Google Blokir Konten Berita

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 23 Februari 2023 | 11:25 WIB
Ditagih Bayaran Pemerintah Kanada, Google Blokir Konten Berita
Logo Google. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google memblokir beberapa pengguna asal Kanada untuk melihat konten berita.

Langkah ini merupakan uji coba tanggapan potensial terhadap tagihan berita online pemerintah Liberal.

Juga dikenal sebagai Bill C-18, Online News Act akan meminta raksasa digital seperti Google dan Meta, pemilik Facebook, untuk menegosiasikan kesepakatan yang akan memberi kompensasi kepada perusahaan media Kanada karena menerbitkan ulang konten mereka di platform mereka.

Perusahaan tersebut mengatakan pada Rabu (22/2/2023) bahwa untuk sementara waktu membatasi akses ke konten berita untuk di bawah empat persen pengguna Kanada, karena menilai kemungkinan tanggapan terhadap RUU tersebut.

Perubahan tersebut berlaku untuk mesin pencari di mana-mana serta fitur Temukan di perangkat Android, yang membawa berita dan berita olahraga.

Semua jenis konten berita terpengaruh oleh pengujian yang akan berlangsung selama sekitar lima minggu, kata perusahaan itu.

Ilustrasi Google Search. [Edho Pratama/Unsplash]
Ilustrasi Google Search. [Edho Pratama/Unsplash]

Itu termasuk konten yang dibuat oleh penyiar dan surat kabar Kanada.

"Kami secara singkat menguji tanggapan produk potensial terhadap Bill C-18 yang berdampak pada persentase yang sangat kecil dari pengguna Kanada," kata juru bicara Google Shay Purdy dalam pernyataan tertulis, menanggapi pertanyaan dari The Canadian Press, dikutip CTVNews, Kamis (23/2/2023).

Perusahaan menjalankan ribuan tes setiap tahun untuk menilai setiap potensi perubahan pada mesin pencarinya, tambahnya.

Baca Juga: Nyasar Gegara Ikuti Google Maps, Ini 4 Cerita Pengemudi yang Apes Masuk Hutan Angker hingga TPU

"Kami sepenuhnya transparan tentang kekhawatiran kami bahwa C-18 terlalu luas dan, jika tidak diubah, dapat berdampak pada produk yang digunakan dan diandalkan warga Kanada setiap hari," kata Purdy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI