Suara.com - Beberapa tahun terakhir banyak startup unicorn di Indonesia. Sebenarnya apa startup unicorn itu. Dalam industri Venture Capital, istilah unicorn mengacu pada setiap startup yang mencapai valuasi 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Istilah ini pertama kali diciptakan oleh Aileen Lee, pendiri usaha Cowboy ketika dia menyebut 39 startup yang memiliki penilaian lebih dari 1 miliar dolar AS sebagai unicorn.
Istilah ini awalnya digunakan untuk menekankan kelangkaan startup semacam itu. Definisi startup unicorn tetap tidak berubah sejak saat itu. Namun, jumlah unicorn telah meningkat. Menurut data yang diberikan oleh CB Insights, terdapat lebih dari 450 unicorn dan 24 perusahaan decacorn di seluruh dunia.
Amerika Serikat adalah penyumbang terbesar untuk angka tersebut dengan 214 unicorn dan 11 decacorn, diikuti oleh China dengan 115 unicorn dan 6 decacorn. Jumlah perusahaan unicorn dan decacorn tingkat berikutnya yang dimiliki AS dan China sangat berbeda dibandingkan dengan negara lain, karena peringkat ketiga jatuh ke Inggris dengan 23 unicorn dan 1 decacorn.
Meski tidak memiliki banyak perusahaan unicorn dan decacorn seperti ketiga negara di atas, ekosistem startup Indonesia tidak bisa dianggap enteng. Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara dalam hal ekonomi digital dan merupakan salah satu pengguna smartphone paling aktif di dunia.
Diikuti dengan semakin banyaknya startup yang terus menawarkan ide dan inovasi baru, Indonesia terus menunjukkan potensi besar untuk menjadi sangat kompetitif di antara negara lain. Hal ini juga dibuktikan dengan munculnya beberapa perusahaan asal Indonesia yang menyandang status unicorn dan decacorn, semuanya berbasis aplikasi, dan selalu inovatif dalam memberikan pelayanan terbaik bagi penggunanya.
![Xendit [Xendit].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/13/77616-xendit.jpg)
Berdasarkan data DailySocial yang dirilis pada awal 2022, jumlah perusahaan unicorn Indonesia saat ini mencapai 12. Berikut daftarnya:
1. Ajaib
Aplikasi investasi yang memudahkan pengguna untuk berinvestasi saham dan reksa dana secara online.
2. Kopi Kenangan
Perusahaan kopi modern yang sedang berkembang pesat dan sudah memiliki banyak cabang di Indonesia.
3. GoTo
Perusahaan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia. Menggabungkan layanan on-demand, e-commerce, dan layanan keuangan.
Baca Juga: Gelombang PHK Masih Akan Berlanjut di Barisan Startup

4. Traveloka
Platform online terkemuka di Asia Tenggara yang menyediakan berbagai akses ke pemesanan perjalanan;