Mendapat tanggapan seperti itu, Gibran pun meminta maaf. Sebelumnya, ia juga mengaku tidak ingin jika karyawan tersebut dipecat. Gibran bahkan bertanya kepada para pengikutnya di Twitter terkait nomor telepon orang yang bersangkutan.
"Ya pak. Maaf saya salah," balas Gibran pada 16 Januari 2023.
Cuitan yang disukai sebanyak lebih dari 1.900 kali oleh sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar. Tak sedikit warganet yang membela Gibran karena tuduhan nepotisme yang tidak masuk akal.
"Nepotisme itu kalau ditunjuk langsung pak. Kalau dipilih rakyat ya bukan. Awas pak dilaporkan mas Gibran, njenengan kena bui karena fitnah. Dihapus aja ya," tulis akun @ALisdiarto
"Ini tuduhan serius. Anda melecehkan 208.364 suara pemilih Gibran. Nepotisme itu terjadi manakala ada proses penunjukan langsung. Mas Gibran berproses dari bawah, dikehendari akar rumput. lalu ikut mekanisme partai, sampai diusung atas rekom ketum, maju di pilwalkot," komentar @budhartono
"Kayak begini nih, ntar ada yang dipecat lagi, mas wali lagi yang disalahin," tambah @agungsuriautama
"Udah mas Gibran diemin aja, orang yang beneran kerja nggak bakalan panjang lebar ngomongin ini itu. Apalagi harus saling adu pendapat ngebuang-buang waktu," timpal @Sakataa_
"Gibran menang pemilihan secara sah, jadi jangan sirik, iri, dengki sampai menuduh nepotisme, jangan memfitnah. Terima kekalahanmu," cuit @topixagay
Baca Juga: Mas Wali Kena Sindir Warganet Usai Oknum Penghina Jokowi Dipecat, Gibran: Aku Lagi yang Disalahin