Petaka Udara Yeti Airlines 691, Mengapa Begitu Berisiko Terbang di Nepal?

Senin, 16 Januari 2023 | 08:43 WIB
Petaka Udara Yeti Airlines 691, Mengapa Begitu Berisiko Terbang di Nepal?
Peta topografi dan geografi Himalaya serta Nepal sebagaimana bisa disimak di Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, Nepal [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Senada dari CNN, Nepal sebagai rumah bagi sederet gunung bersalju tertinggi di dunia memiliki rekor kecelakaan udara karena cuacanya cepat berubah tiba-tiba, dan landasan udara biasanya terletak di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.

Sementara dari The Times of India, disebutkan bahwa beberapa operator penerbangan menyebutkan Nepal belum memiliki infrastruktur untuk prakiraan cuaca yang akurat. Utamanya di daerah terpencil dengan medan pegunungan sulit, di mana sebelumnya telah terjadi kecelakaan udara.

Selain itu, cuaca juga dapat berubah dengan cepat di kawasan pegunungan, sehingga menciptakan kondisi terbang berbahaya.

Penjelasan ini senada India Today Web Desk lewat forum Quora yang dipaparkan Debapriyo Mukherjee dengan contoh mengapa pesawat komersial tidak terbang di atas Gunung Everest. Yaitu:

Himalaya memiliki rangkaian pegunungan yang lebih tinggi dari 6.096 m, termasuk Everest di angka 8.848 m, sehingga untuk terbang dalam jarak yang aman di atas Himalaya, harus lebih jauh terbang menuju lapisan stratosfer. Sementara kondisi udara stratosfer sangat tipis, tingkat oksigen juga akan rendah. Situasi ini rawan turbulensi udara dan kondisi penumpang menjadi gelisah. Selain itu, kekuatan angin kencang, adanya pegunungan membuat manuver pesawat semakin sulit.

Risiko kehabisan oksigen di lapisan stratosfer juga bisa terjadi, dan maskapai penerbangan biasanya hanya memiliki oksigen selama dua puluh menit.

Dalam situasi di mana pasokan habis, penerbangan harus turun setidaknya 3.048 m untuk mengisi oksigen, yang dikenal sebagai Drift Down procedure. Namun di kawasan Himalaya, turun hingga ketinggian itu adalah tindakan bunuh diri.

Selain itu, sebagai daerah jarang berpenduduk untuk kawasan Himalaya, layanan radar hampir tidak ada. Jadi tidak ada mode yang dapat digunakan pilot untuk berkomunikasi dengan darat.

Kecelakaan pesawat di Nepal. (AFP)
Kecelakaan pesawat di Nepal yang melibatkan pesawat Yeti Airlines nomor penerbangan 691 [AFP/Prakash Mathema]

Dalam petaka udara pada Minggu (15/1/2023) pesawat yang terlibat adalah ATR 72-500, turbojet twin-prop yang sering digunakan di kawasan Asia-Pasifik. Utamanya untuk maskapai berbiaya rendah. Pesawat ini buatan ATR, sebuah kemitraan bersama antara perusahaan aeronautika Eropa Airbus dan Leonardo, serta umumnya memiliki reputasi baik.

Baca Juga: Pemerintah Nepal Menetapkan Hari Berkabung Mengenang Korbang Yeti Airlines, Maskapai Ini Menangguhkan Semua Penerbangan

The Times of India juga menyebutkan tidak layak untuk mengatakan bahwa Nepal memiliki rekor kecelakaan pesawat terburuk di dunia selama periode ini. Didasarkan data Aviation Safety Network, ada beberapa negara lain yang memiliki jumlah kecelakaan atau insiden pesawat yang lebih tinggi selama periode ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI