Tentu saja akan menarik menyaksikan dua laki-laki tak kenal perikemanusiaan justru harus merawat seorang gadis kecil yang tak berdosa.
Daya tarik inilah yang membuat anime Buddy Daddies menjadi yang cukup ditunggu oleh para Otaku di seluruh dunia.
Di sisi lain, Buddy Daddies tidak hanya dianimasikan dengan baik dengan karakter yang menarik. Secara khusus, pemilihan musik per adegan oleh Katsutoshi Kitagawa dalam seri ini sangat sempurna.
Penggunaan jazz di seluruh Buddy Daddies adalah salah satu kekuatan terbesar anime ini. Dimulai segera dengan urutan aksi kejar-kejaran mobil, musik jazz memberi nilai tambah pada adegan dengan menambahkan intensitas, dan kecepatan serta menonjolkan momen-momen besar dalam pertarungan.
Buddy Daddies ini dianggap bekerja dengan sempurna untuk format "case of the week". Banyak fandom yang juga dibuat penasaran dengan kelanjutannya.
Buddy Daddies benar-benar memiliki semua yang diperlukan untuk terlihat sejalan dengan Spy x Family. Keduanya memberi warna yang berbeda karena melibatkan gadis kecil yang polos.
Sebagai anime original tanpa manga, pintu terbuka lebar untuk sebuah cerita untuk diceritakan dan dikembangkan seiring pertumbuhan keluarga.
Buddy Daddies memiliki semua potensi untuk menjadi "hal besar berikutnya" dan semua kualitas menawan untuk menjadi cerita orisinal.
- Sutradara: Yoshiyuki Asai ( Fate/Apocrypha , Charlotte )
- Kisah Asli: Vio Shimokura (Nitroplus) ( Tokyo 24th Ward )
- Komposisi Seri: Yuko Kakihara ( Orange , The Aquatope on White Sand , Urusei Yatsura (2022) ), Vio Shimokura
- Desain Karakter Asli: Katsumi Enami (Baccano! )
- Musik: Katsutoshi Kitagawa (ROUND TABLE) ( Nyamen )
Damai Lestari
Baca Juga: Best 5 Oto: Sebastien Loeb di Reli Dakar, Tiket WSBK Mandalika 2023, Chery Omoda 5 ke Indonesia