File berbahaya ini dapat bersembunyi di komputer tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun, file ini hanya akan meluncurkan tugasnya secara diam-diam.
Pakar Kaspersky juga menemukan situs phishing yang menawarkan kode aktivasi untuk "The Last of Us".
Untuk mengunduh file dengan kode, pengguna diminta memilih salah satu "hadiah", yang akan mereka terima bersama dengan game tersebut: misalnya, untuk mendapatkan Gift Card PlayStation 5 atau Roblox 100 Dolar AS terbaru.
Namun, setelah itu pengguna disuruh memasukkan kredensial dan data rekening bank untuk membayar biaya komisi.
Faktanya, dengan memberikan data kepada penjahat dunia maya, uang pengguna akan dicuri tanpa tersisa, sementara data pribadi mereka nantinya akan digunakan dalam skema penipuan lainnya.
![Ilustrasi malware. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/03/08/84094-ilustrasi-malware.jpg)
Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky melihat sekarang alih-alih menawarkan pra-akses ke serial The Last of Us, penjahat dunia maya telah memilih jalur yang berbeda dan mendistribusikan file berbahaya dengan kedok permainan.
Hal ini menunjukkan bahwa gamer, dia menambahkan, terutama pemula yang belum cukup tahu mengenai keamanan siber saat bermain, termasuk di antara audiens target utama penjahat dunia maya, dan mereka akan menemukan lebih banyak cara untuk mengeksploitasinya.
"Waspada dan periksa apakah game yang Anda tunggu-tunggu tersedia di platform yang ditawarkan, unduh game hanya dari toko aplikasi resmi dan jangan lupa untuk menggunakan solusi keamanan tepercaya,” pungkasnya dalam keterangan resminya, Jumat (13/1/2023).
Baca Juga: PlayStation 5 Vs XBox Series X, Konsol Mana yang Jadi Incaran di 2023?