Suara.com - Direktur FBI, Chris Wray mengungkapkan bahaya spionase TikTok terhadap keamanan nasional Amerika Serikat.
Wray khawatir bahwa Partai Komunis China yang berkuasa dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memberikan pengaruh melalui algoritme rekomendasi TikTok dan mengumpulkan data pengguna untuk tujuan spionase
"Itu (bahaya keamanan) harus menjadi perhatian kita dengan apa yang menjadi kepentingan Amerika Serikat," ujar Wray, dikutip dari Time, Jumat (13/1/2023).
Dia menambahkan, orang Amerika Serikat harus memiliki perhatian bagaimana China memiliki kemampuan untuk membentuk konten dan bahaya spionase untuk mengakses perangkat orang.
Baca Juga: Bos TikTok Temui Komisi Uni Eropa Akibat Dugaan Spionase
"Pemerintah China telah menunjukkan keinginan untuk mencuri data orang Amerika Serikat dalam skala yang jauh lebih besar daripada yang lain," kata Wray.
Sebelumnya, Bos TikTok, Shou Zi Chew dikabarkan telah bertemu dengan komisi antimonopoli Uni Eropa Margrethe Vestager karena tuduhan yang sama.
"Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk mengaskan bila TikTok aturan Undang-Undang Layanan Digital (DSA)," tulis keterangan Vestager.
Sedangkan Komisi Uni Eropa mencurigai adanya tindakan spionase yang dilakukan oleh TikTok bersamaan dengan semakin populernya platform video tersebut di Eropa.
Regulator Barat mencurigai bila ByteDance sebagai perusahaan induk TikTok yang berkantor pusat di Beijing, berpotensi membawa data sensitif dari warga negara ke tangan pemerintah China.
Baca Juga: Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark, Dijamin Mudah