Suara.com - Bos Twitter, Elon Musk dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menjual nama pengguna sebagai strategi bisnis untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Kabar ini sebenarnya memperkuat apa yang sudah disampaikan oleh Elon Musk bulan lalu.
Dalam cuitnya, Musk mengatakan bahwa Twitter akan membebaskan 1,5 miliar nama pengguna dan berniat menghapus akun yang sudah lama tidak aktif.
Melansir TechCrunch, Kamis (12/1/2022), rencana ini memungkinkan orang untuk membeli nama pengguna Twitter yang didambakan.
Praktik menjual nama pengguna yang diinginkan sebenarnya sudah lama menarik perhatian para peretas di masa lalu. Bahkan para peretas memperjual belikan nama pengguna secara ilegal bagi mereka yang menginginkannya.
Pada 2020, seorang remaja bahkan ditangkap setelah berhasil meretas jejaring sosial dan mendapatkan nama tokoh terkenal untuk dijual.
Peretas menawarkan banyak akun tokoh publik, termasuk Elon Musk, mantan presiden Barack Obama, dan Bill Gates.
Menurut laporan baru dari The New York Times, para insinyur Twitter saat ini tengah mempertimbangkan untuk mengadakan lelang online di mana orang dapat menawar nama pengguna yang mereka inginkan.
Sejak membeli Twitter, Elon Musk mencoba berbagai cara untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di tengah penurunan pendapatan iklan.
Baca Juga: Twitter Klaim Tidak Ada Bukti 200 Juta Data Pengguna dan Email Bocor
Laporan menunjukkan sejak awal kepemilikan Twitter, Musk banyak ditinggalkan pengiklan dan perusahaan telah mengalami penurunan pendapatan.
Alhasil, Musk membuat beberapa perubahan selama beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan pendapatan.