Twitter Klaim Tidak Ada Bukti 200 Juta Data Pengguna dan Email Bocor

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 12 Januari 2023 | 07:19 WIB
Twitter Klaim Tidak Ada Bukti 200 Juta Data Pengguna dan Email Bocor
Ilustrasi Twitter (Pixabay/coffee)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BleepingComputer mengatakan telah "mengonfirmasi validitas banyak alamat email yang tercantum dalam kebocoran" dan bahwa database tersebut dijual di satu forum peretasan hanya dengan 2 Dolar AS.

Twitter mengungkapkan kerentanan ini pada Agustus 2022, dengan mengatakan telah memperbaiki masalah tersebut pada Januari tahun itu setelah dilaporkan sebagai bug bounty.

Perusahaan mengklaim pada saat itu "tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa seseorang telah memanfaatkan kerentanan tersebut," tetapi pakar keamanan dunia maya telah melihat database kredensial Twitter untuk dijual pada bulan Juli tahun itu.

Perusahaan juga mengatakan pada Rabu bahwa penyelidikannya menunjukkan sekitar 5,4 juta akun pengguna telah terungkap pada November 20222.

Itu tampaknya menjadi satu-satunya kumpulan data yang dikaitkan dengan kerentanan berusia bertahun-tahun, yang tidak diperhatikan oleh Twitter selama kira-kira tujuh bulan.

Pelanggaran tersebut hanyalah bencana keamanan siber terbaru yang memengaruhi Twitter, yang telah lama berjuang untuk melindungi data penggunanya.

Perusahaan tersebut telah diselidiki oleh UE atas pelanggaran tersebut (berdasarkan laporan pertama pada Juli 2022) dan sedang diselidiki oleh FTC untuk penyimpangan keamanan yang serupa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI