PHK Massal Xiaomi Tidak Berpengaruh ke Indonesia

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 11 Januari 2023 | 18:17 WIB
PHK Massal Xiaomi Tidak Berpengaruh ke Indonesia
Associate Marketing Director Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia memastikan kalau pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akhir Desember 2022 tidak berpengaruh ke Indonesia, Rabu (11/1/2023). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Xiaomi memastikan kalau pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akhir Desember 2022 tidak berpengaruh ke Indonesia. PHK Xiaomi ini pun tidak berdampak pada kualitas maupun kuantitas produknya di tanah air.

"Untuk saat ini sepengetahuan saya tidak," jawab Associate Marketing Director Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia saat ditanya apa efek PHK massal Xiaomi untuk Indonesia, dalam acara Media Gathering Xiaomi di Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/1/2023).

Dia menjelaskan, saat ini efisiensi karyawan memang kerap terjadi di perusahaan teknologi dunia. Hal itu pun dialami juga oleh Xiaomi.

"Karena memang ini rutin ya, maksudnya efisiensi rutin yang dilakukan sama global," ujarnya.

Baca Juga: Cara Rekam Layar Handphone Xiaomi Hanya Dengan Suara

Maka dari itu, PHK Xiaomi yang terjadi Desember lalu tidak memiliki efek spesifik untuk perusahaannya di Indonesia, terlebih untuk produk.

"Jadi tidak ada efek spesifik untuk saat ini, apalagi untuk produk. Tidak. Saat ini tidak ada (efek PHK)," jelasnya.

Logo Xiaomi. [Greg Baker/AFP]
Logo Xiaomi. [Greg Baker/AFP]

Desember 2022 kemarin, Xiaomi mengumumkan PHK massal terhadap karyawannya di seluruh dunia. PHK ini berdampak sekitar 10 persen dari total pegawainya.

Perusahaan asal Tiongkok itu, dalam pernyataan resminya, mengatakan telah "menerapkan optimisasi personel dan pengetatan organisasi, yang berdampak pada kehilangan sekitar 10 persen dari total pekerja."

Xiaomi diketahui memiliki 35.314 pekerja per 30 September 2022. Sebagian besar pekerja, yakni sekitar 32.000 orang berada di Tiongkok dan sebagian besar lainnya di India serta Indonesia.

Baca Juga: Xiaomi Pastikan Redmi Note 12 Segera Hadir ke Indonesia

Di sisi lain, Xiaomi dan industri teknologi Tiongkok memang tengah terpukul keras akibat krisis yang dipicu oleh wabah Covid-19 di dunia. Permintaan ponsel dunia juga terus turun akibat krisis yang antara lain disebabkan oleh agresi Rusia ke Ukraina.

Pada November lalu Xiaomi melaporkan penurunan pendapatan sebesar hampir 10 persen pada triwulan ketiga dan bahwa penjualan ponselnya di dunia turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan Xiaomi dari memang paling besar dari penjualan ponsel, yakni sekitar 60 persen.

PHK Xiaomi sendiri mengikuti tren di industri teknologi dunia. Sebelumnya pemangkasan pekerja juga sudah dilakukan oleh Meta, Twitter, dan Amazon. Di Indonesia sendiri gelombang PHK terjadi di antara perusahaan startup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI