Awalnya, clackers dibuat menggunakan bahan kaca tempered, tetapi bahan itu membuatnya mudah pecah. Oleh karena itu, perusahaan pembuat Lato-Lato mengganti bahannya dengan karet.
Ini bukan kali pertama permainan Lato-Lato populer di Indonesia. Sebelumnya pada 1990an, Lato-Lato juga menjadi mainan yang banyak dimainkan oleh anak-anak.
Lato-Lato pun masih berasal dari generasi yang sama seperti game tamagochi dan bola bekel.
Itulah sekilas informasi tentang permainan Latto-Latto dan sosok Lord Arnol yang sedang viral di media sosial belakangan ini. (Damai Lestari)