Suara.com - Berbicara tentang layar TV, ada dua teknologi yang sering dipakai oleh perusahaan pembuat TV pada masa kini.
Dua teknologi layar yang dimaksud adalah QLED dan OLED. Perusahaan seperti Samsung, TCL, dan Hisense menggembar-gemborkan kecerahan luar biasa dari TV QLED mereka.
Di sisi lain, LG, Sony, Panasonic, dan lainnya mengunggulkan sejumlah kualitas mengesankan dari teknologi TV OLED mereka.
Jika demikian, maka masyarakat akan kebingungan tentang teknologi layar mana yang sekiranya lebih baik. Namun sebelum itu, kita harus memahami dahulu apa itu layar QLED dan OLED.
Baca Juga: Samsung Perkenalkan Jajaran Neo QLED, MICRO LED, dan Samsung OLED 2023
Teknologi Layar QLED
QLED adalah singkatan dari Quantum Light-Emitting Diode. Dalam bahasa non-geek bisa disimpulkan jika QLED TV sama seperti TV LED biasa.
Hal yang membedakan hanya teknologi ini dengan TV LED biasa adalah karena QLED menggunakan partikel nano kecil yang disebut titik kuantum untuk meningkatkan kecerahan dan warnanya.
Teknologi ini awalnya diperkenalkan oleh Sony pada 2013.
Tak lama setelah itu, Samsung mulai menjual TV QLED-nya sendiri dan menjalin kemitraan lisensi dengan produsen lain, itulah sebabnya kamu juga akan menemukan TV QLED dari Vizio, Hisense, TCL, dan banyak TV kecil lainnya. merek juga.
Baca Juga: Samsung Perkenalkan Flex Hybrid OLED, Layar Bisa Dilipat dan Digeser
Teknologi Layar OLED
Sementara itu, OLED adalah singkatan dari Organic Light-Emitting Diode. Agak mengherankan, bagian "Light Emitting-Diode" dari nama itu tidak ada hubungannya dengan lampu latar LED.
Akan tetapi, ini merujuk pada fakta bahwa setiap piksel individu dalam panel OLED adalah lampu LED yang, meski sangat kecil dan sangat tipis tapi dapat menghasilkan cahaya dan warna dalam satu elemen.
Dengan kata lain, TV OLED tidak memerlukan lampu latar karena setiap piksel OLED menghasilkan cahayanya sendiri.
Teknologi layar OLED ini sangat manis ketika menghadirkan warna hitam. Hitamnya pekat sehingga menimbulkan kesan elegan.
Tidak seperti TV QLED atau LED yang harus meredupkan lampu latar dan memblokir cahaya yang tersisa untuk adegan gelap atau gelap gulita, TV OLED hanya mematikan piksel yang membentuk bagian layar yang gelap.
Berikut adalah perbandingan antara teknologi layar QLED dan OLED:
Tingkat hitam dan kontras
Kontras adalah perbedaan antara bagian paling gelap dari suatu gambar dan bagian paling terang. Soal warna hitam dan kontrasnya, jelas layar OLED keluar sebagai juara.
Sebaliknya, QLED terpaksa meredupkan lampu latar LED dan memblokir cahaya yang tersisa, sesuatu yang sangat sulit dilakukan dengan sempurna.
Jadi soal kontras dan warna hitam, kamu bisa mengandalkan layar dengan teknologi OLED ini.
Akurasi Warna
Akurasi warna dari layar OLED tidaklah buruk, namun jika boleh dibandingkan, maka QLED memang posisi juara.
Bukan hanya soal akurasi warna, QLED juga unggul dalam kecerahan warna, dan volume warna,
Kecepatan refresh
Kecepatan refresh mengacu pada waktu yang diperlukan piksel untuk beralih dari satu kondisi ke kondisi lainnya.
Semakin cepat waktu responnya, maka semakin tajam gambarnya, terutama saat adegan aksi cepat.
Waktu respons QLED tipikal bervariasi antara 2 dan 8 milidetik, yang terdengar cukup bagus. Tapi yang perlu kamu tahu, respon OLED sekitar 0,1 milidetik. Jadi lagi-lagi, OLED menang dalam hal ini.
Konsumsi daya
Seperti yang kamu ketahui sekarang, panel OLED tidak memerlukan lampu latar super terang.
Lampu latar tersebut mengkonsumsi daya yang cukup banyak, yang berarti TV OLED secara inheren lebih hemat energi. Mereka juga memancarkan lebih sedikit panas daripada TV QLED.
Itulah perbedaan antara layar QLED dan OLED lengkap dengan perbandingannya yang perlu kamu ketahui. Semuanya, kembali lagi sesuai dengan kebutuhan kamu soal TV. [Damai Lestari]