![Presiden Mesir, Abdul Fatah al Sisi. [AFP/Saul Loeb]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/10/23049-presiden-mesir-abdul-fatah-al-sisi.jpg)
Kembali ke lato-lato di Mesir, akibat julukan yang aneh itu pada November 2017 polisi menangkap 41 penjual lato-lato dan menyita lebih dari 1400 unit mainan tersebut.
Tidak berhenti di sana, kementerian pendidikan Mesir juga memerintahkan guru-guru untuk menyita lato-lato yang dibawa murid-murid ke sekolah.
Pemerintah Mesir ketika itu mengatakan lato-lato dilarang karena memicu perilaku negatif pada anak-anak dan mengganggu ketenangan publik.
Kini di Indonesia lato-lato sendiri mulai memantik kontroversi. Sejumlah daerah mulai melarang mainan tersebut di sekolah. Ini antara lain terjadi di Bogor, Cirebon dan Belitung.
Tetapi pakar Sosiologi Universitas Padjadjaran Dr Hery Wibowo, pada Senin (9/1/2023) mengatakan lato-lato justru bagus untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget dan mendorong mereka untuk berinteraksi dengan sesama.