Suara.com - Usai melakukan Groundbreaking NeutraDC Hyperscale Data Center (HDC) Batam pada Desember tahun lalu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) semakin fokus di industri data center.
Tak hanya memiliki kapasitas besar dengan standar tier 3 dan 4, HDC Batam juga akan terhubung dengan data center domestik dan internasional, edge data center, dan hyperscale data center di Cikarang.
Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom, Bogi Witjaksono mengatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan data center adalah tingkat efisiensi dalam penggunaan energi.
Kita akan buktikan, pada 2024 pertengahan "paling lambat data center berbasiskan energi biru dan ramah lingkungan akan ada di Indonesia,” ujarnya dalam keteranga resminya, Minggu (8/1/2023).
Baca Juga: Telkom Resmikan Pembangunan Pusat Data di Batam, untuk Layani Singapura
Terkait dengan teknologi energi terbarukan dan green energy ini, Telkom bekerja sama dengan Medco dan nantinya saat distribusi akan melibatkan PLN.
Tak hanya itu, Telkom pun bekerja sama dengan Singtel yang juga pemain lama data center di Singapura.
ersama-sama, kedua pihak siap menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya, selain juga untuk memenuhi kebutuhan domestik di Indonesia.
Bogi mengatakan, pada 2030 nanti Indonesia setidaknya membutuhkan minimal 1,200 MegaWatt atau 1,2 GW data center.
Ini menjadi peluang sangat besar yang tidak lepas dari peran demografi yang menyebabkan kebutuhan tersebut kian meningkat.
Baca Juga: Indihome Gangguan Sore Ini, Telkom Minta Maaf
“Basis datanya diperkirakan dari IoT maupun devices itu jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan kita sekarang yang ada di broadband biasa," jelas dia.
Dalam dua tahun ke depan, TelkomGroup akan fokus untuk memperkuat dan mengembangkan data center yang dimilikinya untuk menangkap peluang pasar pemain digital global.
TelkomGroup berupaya untuk memastikan pembangunan dapat segera rampung, data center tersebut terutilisasi, dan menjadi pemain data center yang diperhitungkan di pasar Asia Tenggara hingga regional.