Suara.com - Perusahaan keamanan siber asal Switzerland, Acronis memprediksi bila angka kejahatan siber akan meningkat sepanjang tahun 2023.
Dalam penelitian internal yang dilakukan, perusahaan melihat serangan siber lebih akan mengarah pada pencurian data pribadi.
"Ancaman siber dari email jahat dan phishing naik 60%. Selain itu, serangan rekayasa sosial juga meningkat mencapai sekitar 3%," tulis Acronis, dikutip dari Techradar, Sabtu (7/1/2023).
Acronis juga mengungkap bahwa kata sandi yang bocor atau dicuri menjadi pemicu hampir setengah dari seluruh serangan siber yang dilaporkan pada paruh pertama 2023.
Baca Juga: Hati-hati Menggunakan Mesin Pencarian, Bisa Bikin Apes
Pada kuartal ketiga tahun ini, proporsi serangan phishing terhadap serangan malware meningkat 1,3 kali lipat, dan sekarang menjadi lebih dari 76% dari semua serangan email naik dari 58% pada paruh pertama tahun ini.
"Beberapa bulan terakhir telah terbukti serumit sebelumnya dengan ancaman baru yang terus muncul dan pelaku terus menggunakan metode yang lebih rumit," ungkap perusahaan.
Acronis mencatat sebagian besar korban berlokasi di Amerika Serikat, tetapi bisnis di Jerman dan Brasil juga menjadi sasaran. Sedangkan Korea Selatan, Yordania, dan China, juga menjadi target malware terbesar.
Sedangkan industri yang akan paling banya diserang adalah, industri ritel, layanan profesional, dan keuangan.
Baca Juga: Prediksi Kejahatan Siber 2023, Media Sosial Berisiko Tinggi Ancam Privasi Pengguna