Suara.com - Samsung dilaporkan mengalami penurunan pendapatan dampak perlambatan ekonomi global yang menghantam bisnis pembuatan chip perusahaan dan bisnis teknologi konsumen.
Melansir The Verge, Sabtu (7/1/2023), laba operasional Samsung diperkirakan turun lebih dari dua pertiga dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, turun dari USD 10,9 miliar menjadi sekitar USD 3,4 miliar.
Sementara dari sektor penjualan dilaporkan turun lebih kecil sekitar 9 persen menjadi sekitar USD 55,1 miliar.
Berbagai bidang bisnis Samsung telah terkena dampak perlambatan ekonomi. Kenaikan suku bunga mengurangi jumlah yang harus dikeluarkan orang untuk membeli smartphone premium dan teknologi canggih lainnya.
Baca Juga: Paling Update! 70 HP Samsung yang Kebagian Pembaruan Android 13, Punyamu Ada?
Sementara bisnis chip memori Samsung terpukul oleh penurunan harga di seluruh industri dan penurunan permintaan dari pembuat perangkat.
Sementara itu, LG mengalami penurunan yang sama mengkhawatirkannya. Meskipun pendapatan LG naik sebesar 5,2 persen, laba operasi diperkirakan turun sebesar 91,2 persen.
Hal ini berkontribusi pada penurunan keseluruhan sebesar 12,6 persen untuk tahun 2022.
Sebagai produsen smartphone, TV, dan chip memori terbesar di dunia, kinerja Samsung dinilai sebagai indikator industri teknologi dunia dalam keadaan baik-baik saja atau tidak.
Baca Juga: Samsung Perkenalkan Jajaran Neo QLED, MICRO LED, dan Samsung OLED 2023