Suara.com - Kepolisian Louisiana, Amerika Serikat, salah menangkap orang karena memanfaatkan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasi seseorang yang diduga pencuri.
Seorang pria kulit hitam ditangkap karena diduga mencuri tas mewah Louis Vuitton dan Channel, di mana harga tas yang hilang diperkirakan setara USD 10.000 atau Rp 156 juta.
Padahal pria tersebut merasa tidak pernah melalukannya, apalagi melakukan perjalanan ke Louisiana.
Tuduhan tersebut membuat pria berusia 28 tahun yang diketahui bernama Randal Reid dipenjara di Louisiana, Amerika Serikat, sekitar seminggu atas kejahatan yang tidak pernah dilakukan.
Baca Juga: Link Nonton Langsung Teknologi Gaming Terbaru Asus ROG, Kalau Ngaku Gamers Sejati
Mengutip Tech Times, Sabtu (7/1/2023), menurut laporan, saat itu Reid tengah makan malam merayakan Hari Thanksgiving bersama dengan ibunya ketika polisi melakukan penangkapan.
Para polisi menangkap dan memenjarakannya selama hampir seminggu lamanya. Kepolisian mengatakan bahwa mereka menggunakan sistem pengenal wajah untuk mencari Reid di Kota Louisiana.
Namun kepolisian tidak mengecek berat dan tinggi badan Reid saat melakukan penangkapan. Ternyata berat badan Reid sekitar 18 kg lebih kurus dibandingkan tersangka yang terekam kamera pengintai.
Pihak berwenang akhirnya mengakui ketidaksesuaian dalam penyelidikan akibat kesalahan pengenal wajah. Reid kemudian dibebaskan pada 1 Desember 2022.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Tangkal Cuaca Ekstrem