Bahaya Mengintai dari Spam Baru di Media Sosial, Mencuri Mata Uang Kripto Pengguna

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 05 Januari 2023 | 15:04 WIB
Bahaya Mengintai dari Spam Baru di Media Sosial, Mencuri Mata Uang Kripto Pengguna
Ilustrasi Spam. [Lindsey LaMont/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Patut dicatat bahwa tampilan situs sudah terlihat mencurigakan, yakni halaman yang ditata dengan buruk dengan desain yang tidak menarik, dan daftar kontak hanya terdiri dari email, dan bukanlah nama dan foto pembuat situs platform.

Untuk menarik mata uang, korban diminta memberikan alamat dompet mereka sendiri, blockchain, dan, yang mengejutkan, kata sandi tambahan. Namun korban tidak memiliki kata sandi tambahan ini.

Dengan demikian, platform menawarkan kepada korban cara mentransfer dana secara langsung di dalam sistem, dalam hal ini kata sandi tambahan tidak diperlukan – cukup membuat akun dengan status VIP (yang hanya membutuhkan sedikit uang).

Segera setelah korban mendaftar di sistem dan memasukkan data dompet kripto miliknya untuk membayar status VIP, dana tersebut dicuri dari akunnya.

Singkatnya, pengguna dibujuk dengan satu atau lain cara untuk membuat akun VIP dan membayarnya, tetapi korban tidak mendapatkan imbalan apa pun dan hanya kehilangan koin mereka.

Ilustrasi Twitter (Pixabay/gelalt)
Ilustrasi Twitter (Pixabay/gelalt)

“Skema di atas baru pertama kali kami temukan, di mana penyerang berpura-pura menjadi orang bodoh di Twitter dan meminta bantuan pengguna acak/korban untuk membantu mereka menarik uang dari dompet mata uang kripto untuk benar-benar mencuri koin dari akun korban," ujar Andrey Kovtun, pakar keamanan di Kaspersky.

Tapi penipuan kripto ini, sayangnya tidak hanya terjadi sekali. Mata uang kripto tetap menjadi topik yang sangat menarik bagi penyerang, karena semakin banyak pengguna membuka dompet kripto dan mengubah mata uang mereka menjadi koin.

Menurutnya, platform blockchain juga memungkinkan penyerang mencuri dana dari korban tanpa meninggalkan jejak, dan ini tidak membuat keadaan menjadi lebih baik.

"Kami melihat akan semakin banyak penipuan kripto canggih lainnya segera muncul. Oleh karena itu, semua pengguna yang menggunakan kripto harus mengetahui cara menjaga keamanan akun, dompet, dan koin mereka,” pungkas dia dalam keterangan resminya, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga: Peretas Berhasil Membobol 235 Juta Akun Pengguna Twitter

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI