Suara.com - Akan ada empat gerhana yang terjadi di 2023 ini. Dua di antaranya adalah gerhana matahari dan sisanya adalah gerhana bulan, demikian diumumkan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN belum lama ini.
Dari empat gerhana itu, tiga di antaranya akan bisa dinikmati dari Indonesia. Salah satu yang paling unik adalah gerhana matahari hibrida yang terjadi pada 20 April 2023 mendatang.
"Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda dalam satu waktu, secara berurutan," terang Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN di Instagram-nya.
Gerhana matahari hibrida ini akan menyajikan penampakan gerhanda matahari cincin lalu berubah menjadi gerhana matahari total dan kembali menjadi gerhana matahari cincin. Proses ini akan berlangsung dalam waktu singkat.
Baca Juga: Peneliti BRIN Minta Maaf soal Prediksi Badai Dahsyat yang Picu Polemik dengan BMKG
Selain gerhana matahari hibrida, pada 5 dan 6 Mei juga akan terjadi gerhana bulan penumbara. Fenomena ini akan bisa dinikmati dari Indonesia.
Lalu pada 26 Oktober akan terjadi gerhana bulan sebagian yang juga bisa dilihat dari Tanah Air.
Satu-satunya gerhana yang tak bisa diamati dari Indonesia adalah gerhana matahari cincin pada 15 Oktober 2023.
"Hal ini dikarenakan Indonesia tidak terkena bayangan antumbra maupun penumbra Bulan," terang BRIN.
Baca Juga: Peneliti BRIN Akui Prediksi Badai Dahsyat Meleset, Ini Alasannya