Suara.com - Pimpinan NASA telah memperingatkan bahwa China mungkin mencoba mengklaim wilayah di Bulan, jika mengalahkan Amerika Serikat (AS) mendirikan pangkalan permanen di permukaan bulan.
Bill Nelson, yang mengambil alih badan antariksa AS pada 2021, mengatakan AS berada dalam perlombaan luar angkasa baru dengan China dan bahwa ketegangan geopolitik antara kedua negara di Bumi dapat meluas ke Bulan.
"Itu adalah fakta, kita sedang dalam perlombaan luar angkasa," kata Nelson kepada Politico dilansir laman Independent, Selasa (3/1/2023).
“Dan memang benar bahwa kita sebaiknya berhati-hati agar mereka tidak sampai ke suatu tempat di Bulan dengan kedok penelitian ilmiah. Dan tidak di luar kemungkinan mereka berkata, 'Jangan keluar, kami di sini, ini wilayah kami'."
Baca Juga: NASA Memprediksi Manusia Akan Hidup di Bulan Dekade Ini
Mantan komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) Terry Virts juga menyuarakan keprihatinannya, mengutip “potensi kerusakan” di pihak China.
Komentar tersebut menyusul laporan baru-baru ini dari Departemen Pertahanan AS yang merinci keadaan program luar angkasa China saat ini, termasuk kemampuannya untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa yang mampu mendarat di sisi jauh Bulan.
Laporan setebal 196 halaman, yang diterbitkan pada November, juga meramalkan niat Presiden Xi Jinping, serta potensi perlombaan antariksa kedua.
“Tujuan Beijing adalah menjadi kekuatan luar angkasa yang berbasis luas dan berkemampuan penuh. Program luar angkasanya yang berkembang pesat – nomor dua setelah Amerika Serikat dalam jumlah satelit yang beroperasi – merupakan sumber kebanggaan nasional dan bagian dari ‘Impian China’ Ketua Xi Jinping untuk membangun China yang kuat dan makmur,” kata laporan tersebut.
“China sedang mengembangkan kemampuan berbasis luar angkasa canggih lainnya, seperti inspeksi dan perbaikan satelit. Setidaknya beberapa dari kemampuan ini juga bisa berfungsi sebagai senjata.”
Baca Juga: Pesawat NASA Berhasil Ubah Jalur Lintasan Asteroid dalam Skenario Menyelamatkan Bumi
China secara konsisten membantah kekhawatiran tentang motifnya.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan bahwa beberapa pejabat AS telah berbicara dengan tidak bertanggung jawab untuk menggambarkan upaya ruang angkasa China yang normal.
"China selalu menganjurkan penggunaan ruang angkasa secara damai, menentang persenjataan dan perlombaan senjata di luar angkasa," ucapnya.