Suara.com - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming, kembali menjadi sorotan warganet usai video lamanya saat upacara pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Tingkat Kota Solo di Stadion Sriwedari viral di mesia sosial Twitter.
Pasalnya, dalam video yang diunggah pertama kali oleh akun YouTube Berita Surakarta tersebut, Gibran menunjukkan empatinya terhadap siswa sekolah yang kehujanan.
Di tengah upacara pembukaan, hujan tiba-tiba mengguyur para murid yang hadir. Tak tega melihat hal tersebut, Gibran pun meminta seseorang untuk mengkoordinasikan agar anak-anak dipindahkan ke tribun, sehingga tidak kehujanan.
Sementara itu, lelaki yang akrab disapa mas wali oleh warganet justru diguyur hujan saat memberikan pidato pembukaan.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Unggah Meme Fajar Sadboy Jam 1 Pagi, Warganet: Mas Wali Nggak Tidur ya?
Cuplikan video itu dibagikan kembali oleh akun Twitter @AB_008_ pada 2 Januari 2023.
"Hal kecil yang kadang tidak terpikirkan oleh orang lain. Nggak tega melihat adik-adik kehujanan, Gibran panggil asisten untuk bubarkan barisan dan disuruh masuk ke tribun. Sementara dirinya sendiri kehujanan saat berpidato," tulis pemilik akun.
Video yang telah dilihat sebanyak lebih dari 16.000 kali itu pun menuai berbagai pujian untuk Gibran. Salah satunya adalah tweet yang dicuitkan oleh warganet pemilik akun @BennyValentinus yang merasa Gibran adalah pemimpin yang tepat.
"Terlepas dari ini pencitraan atau nggak, tapi satu hal yang pasti bahwa mas wali punya hati nurani. Inilah pemimpin yang dibutuhkan di masa depan. Dan saya yakin Indonesia akan hebat di tangan orang ini," komentar pemilik akun.
Tak disangka, cuitan tersebut mendapatkan tanggapan dari Gibran. Melalui akun Twitter pribadi miliknya @gibran_tweet, ia mengutip tweet warganet dengan jawaban tak terduga. Pasalnya, Gibran justru membenarkan bahwa tindakannya memang pencitraan.
Baca Juga: Kumpulan Meme Fajar Sadboy yang Lagi Viral, Quotes Menohok Bikin Ngakak Sekaligus Mewek
"Itu pencitraan kok," balas Gibran.
Terlepas dari unsur bercanda atau tidak, tanggapan Gibran menuai beragam komentar dari warganet.
"Kadang pencitraan, kadang handbodyan," tulis @cahyaoi82
"Setuju itu pencitraan. Diskenariokan aja kalau emang hall cukup untuk plan B ketika hujan. Pastinya ada dong plan cadangan. Kalau pun kudu kehujanan dan tidak ada opsi, ya barengan hujanan aja. Bikin acaranya lebih padet. Itu juga termasuk plan B," tambah @NtupNdase
"Maju terus Mas Gibran, terlepas dari banyak orang yang bilang ini dan itu, jangan perduliin. Yang penting kerja tulus untuk rakyat setempat," ungkap @Xtrada08
"Kok pencitraan sih mas? Bukannya penvaselinan atau peniveaan aja gitu?" canda @aku3012_
"Pencitraan ya nggak apa-apa, yang penting hasilnya memuaskan," cuit @trissugiyana