Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa muncul fenomena baru yang berpotensi memicu terjadinya hujan ekstrem pada 31 Desember 2022 hingga awal tahun depan.
"Bibit siklon yang di utara punah. Namun ada tambahan munculnya Ex-siklon tropis Ellie sehingga fenomenanya menjadi berubah dibandingkan dengan kemarin," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Ia mengatakan, munculnya fenomena baru itu membuat perubahan cukup signifikan terhadap prediksi cuaca sebelumnya.
"Jadi tanggal 31 Desember yang semula diprediksi situasinya membaik ternyata masih dalam waspada, intensitas hujan ekstrem dan bisa di atas ekstrem. Jadi ini perubahannya cukup signifikan perlu kami sampaikan ke masyarakat bahwa situasinya menjadi tidak sebaik yang diprediksi kemarin," katanya seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga: Ada 10.792 Kali Gempa di Indonesia Sepanjang 2022
Ia mengemukakan masih aktifnya Monsun Asia, serta masih teridentifikasi seruak dingin dan arus lintas ekuator, masih aktifnya MJO (Madden Jullian Oscillation) bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin Wave dan Rossby dalam sepekan terakhir, ditambah Ex-siklon tropis Ellie yang terpantau di Australia barat turut berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan lebat hingga sangat lebat.
Berdasarkan situasi itu, lanjut dia, hingga 4 Januari 2023 untuk wilayah Jawa secara umum potensi cuaca ekstrem masih harus diwaspadai terutama pada 30 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
"Untuk wilayah Banten, DKI, dan Jawa Barat secara umum potensi cuaca ekstrem masih harus diwaspadai terutama pada 30 Desember 2022 hingga 01 Januari 2023," paparnya.
Ia berharap Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bisa berhasil mengurangi intensitas potensi cuaca ekstrem sehingga tidak setinggi yang diprediksikan.
Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setiawan menyampaikan, pihaknya merencanakan menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di sejumlah wilayah jelang Tahun Baru 2023, di antaranya Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Baca Juga: Profil Erma Yulihastin, Tokoh BRIN yang Umumkan Badai Dahsyat Ancam Jabodetabek
"Untuk TMC Banten, Jateng, Jatim, dan Bali ini adalah proses final terkait dengan pelaksanaan penyelenggaraan TMC. Mudah-mudahan dalam sehari atau dua hari ini kita akan bisa operasi. Tergantung nanti kesiapan dari BRIN dengan pesawat TNI Angkatan Udara," katanya.
Menurut dia, TMC yang dilakukan oleh BRIN di Jawa Barat dan DKI Jakarta beberapa hari ini telah terbukti mereduksi curah hujan yang berpotensi ekstrem. [Antara]