Suara.com - Pengadilan banding AS pada Rabu (28/12/2022) menghidupkan kembali gugatan yang menuduh Google Alphabet dan beberapa perusahaan lain melanggar privasi anak-anak di bawah usia 13 tahun.
Dilansir laman Gadget360, Jumat (30/12/2022), diduga telah melacak aktivitas YouTube mereka tanpa persetujuan orang tua, untuk mengirimi mereka iklan yang ditargetkan.
Gugatan tersebut menuduh bahwa pengumpulan data Google melanggar undang-undang negara bagian yang serupa dan penyedia konten YouTube seperti Hasbro, Mattel, Cartoon Network, dan DreamWorks Animation memikat anak-anak ke saluran mereka, mengetahui bahwa mereka akan dilacak.
Pengacara Google dan penyedia konten tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pengacara anak-anak tidak segera menanggapi permintaan serupa.
Baca Juga: Google Chrome Siap Blokir Unduhan HTTP Berbahaya
Pada Oktober 2019, Google setuju untuk membayar 170 juta Dolar AS untuk menyelesaikan tuntutan FTC dan Jaksa Agung New York Letitia James bahwa YouTube secara ilegal mengumpulkan data pribadi anak-anak tanpa persetujuan orang tua.
Penggugat dalam kasus San Francisco mengatakan Google tidak mulai mematuhi COPPA hingga Januari 2020.
Gugatan mereka menuntut ganti rugi bagi pengguna YouTube berusia 16 tahun ke bawah dari Juli 2013 hingga April 2020.