Mengenal Apa Itu SADEWA BRIN, Sistem Peringatan Dini Bencana untuk Cek Potensi Cuaca Ekstrem

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 29 Desember 2022 | 13:07 WIB
Mengenal Apa Itu SADEWA BRIN, Sistem Peringatan Dini Bencana untuk Cek Potensi Cuaca Ekstrem
Potensi cuaca ekstrem Indonesia (instagram @infobmkg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia selama beberapa hari ke depan. Cara cek cuaca ekstrem ini bisa dilakukan lewat SADEWA BRIN.

Sebenarnya apa itu SADEWA? Apa saja fitur SADEWA BRIN yang bisa dipakai untuk mengecek potensi cuaca ekstrem?

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Anis Purwaningsih menyebutkan, SADEWA adalah singkatan dari Satellite Disaster Early Warning System.

SADEWA merupakan sebuah sistem informasi peringatan dini bencana berbasis teknologi satelit dan model atmosfer.

Baca Juga: BRIN Mesti Evaluasi Diri, Jangan lagi Campuri Wewenang BMKG soal Cuaca

Ia menjelaskan sistem tersebut berfungsi untuk memberikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanganan kejadian bencana, baik pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka pengelolaan resiko bencana hidro-meteorologis.

“SADEWA merupakan aplikasi berbasis web yang terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8, sistem prediksi atmosfer berbasis model Weather Research Forecasting (WRF), dan sistem peringatan dini hujan ekstrem,” kata Anis dalam siaran pers BRIN, Kamis (29/12/2022).

Dia menambahkan, SADEWA memantau kondisi atmosfer secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrem, dan memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana.

“SADEWA menyajikan informasi parameter atmosfer seperti curah hujan, angin, awan, suhu, kelembapan, dan lain-lain,” imbuhnya.

Ilustrasi Sadewa BRIN. [Foto: LAPAN]
Ilustrasi Sadewa BRIN. [Foto: LAPAN]

Sebagai informasi, SADEWA 1.0 mulai dikembangkan pada 2010 sebagai pilot project untuk wilayah Jawa Barat, yang rentan terhadap berbagai kejadian bencana seperti banjir dan longsor.

Baca Juga: Dipenghujung Tahun, Jakarta Akan Diprediksi Diguyur Hujan Ekstrem

Selanjutnya, sistem tersebut kini telah dikembangkan menjadi Sadewa 6.0 untuk wilayah Indonesia.

Dipaparkan dia, SADEWA meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan resolusi spasial 5 kilometer, resolusi waktu satu jam, dengan jangkauan prediksi tiga hari ke depan.

"Sadewa dengan resolusi yang lebih tinggi (1 kilometer) tersedia untuk wilayah Jawa Barat dengan resolusi waktu dan jangkauan prediksi yang sama dengan SADEWA 5 kilometer,” lanjut Anis

Anis memaparkan, informasi yang dapat diakses melalui SADEWA meliputi Suhu Puncak Awan, Uap Air, Visible, Near Infrared, Awan Tumbuh, Zona Konvergensi Inter-tropis (ITCZ), Indeks Monsun, IOD, MJO, SOI, ONI, AWS dan Radar.

Sedangkan untuk prediksi tiga hari ke depan, pengguna dapat mengakses informasi terkait Awan, Hujan, Suhu Permukaan, Tekanan, Uap Air, Angin 10 meter, Angin 850 milibar, dan Angin 200 milibar. SADEWA juga dapat memberikan peringatan dini hujan ekstrem.

“Masyarakat dapat mengakses SADEWA melalui, tautan sadewa.brin.go.id untuk resolusi 5 kilometer, sedangkan sadewa.brin.go.id/sadewabgr untuk resolusi 1 kilometer,” terang dia.

Adapun fitur SADEWA menyajikan beberapa informasi seperti Hujan, IR1, IR2, IR1-IR2, IR1-IR3, COM, dan lainnya.

Dari sekian banyak pilihan, beberapa pilihan yang paling penting antara lain Hujan, IR1-IR2, IR1-IR3, dan COM.

Jika memilih informasi tentang hujan, maka akan terlihat wilayah Indonesia dan tutupan awannya. Peta bisa diperbesar untuk melihat lokasi yang lebih spesifik.

Ilustrasi cuaca berawan. (Pixabay/calibra)
Ilustrasi cuaca berawan. (Pixabay/calibra)

Di situ akan terlihat wilayah dengan tutupan awan berwarna hitam hingga abu-abu. Wilayah yang tertutup awan itu berpotensi mengalami hujan dari intensitas ringan hingga lebat.

Lalu pilihan IR1-IR2 menyajikan informasi tentang wilayah yang tertutup awan Cirrus (tipis) atau awan Cumulonimbus.

Bila wilayah kalian tertutup awan Cumulonimbus yang digambarkan berwarna hijau tua, maka besar potensi wilayah tersebut akan diguyur hujan.

Pada pilihan IR1-IR3, diperlihatkan wilayah yang tertutup awan tinggi (Cumulonimbus) yang berwarna biru gelap dan awan rendah (Cumulus). Sama seperti pilihan sebelumnya, jika suatu wilayah tertutup awan Cumulonimbus, wilayah itu berpotensi mengalami hujan lebat.

SADEWA sendiri merupakan salah satu piranti yang digunakan dalam memprediksi cuaca.

Untuk memperoleh data yang lebih akurat, masyarakat dapat melakukan pengecekan silang pada laman-laman lain yang memiliki fungsi serupa seperti milik Badan Meteorologi, Kilmatologi, dan Geofisika (BMKG).

"SADEWA adalah alat bantu untuk diseminasi informasi dari data yang diperoleh BRIN. Interpretasi atas informasi dan data tetap menjadi ranah BMKG sebagai otoritas terkait informasi cuaca di Indonesia. Berbagai teknologi dan sistem seperti SADEWA setelah teruji kelak akan diserahkan untuk dioperasionalkan oleh instansi terkait seperti BMKG," jelas Anis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI