Suara.com - Ratusan ribu asteroid mengintai di tata surya kita dan sementara badan antariksa melacak banyak di antaranya, selalu ada kemungkinan bahwa salah satunya akan tiba-tiba muncul di jalur tabrakan dengan Bumi.
Aplikasi baru di situs web Neal.fun mendemonstrasikan apa yang bisa terjadi jika seseorang menabrak bagian mana pun di planet ini.
Neal Agarwal mengembangkan Simulator Asteroid untuk menunjukkan efek lokal yang berpotensi ekstrem dari berbagai jenis asteroid.
Langkah pertama adalah memilih asteroid, dengan pilihan besi, batu, karbon, dan emas, atau bahkan komet es.
Baca Juga: Microsoft Flight Simulator Cetak 10 Juta Pilot
Diameter asteroid bisa diatur hingga 1 mil (1,6 kilometer); kecepatannya bisa berkisar antara 1.000 hingga 250.000 mil per jam; dan sudut tumbukan dapat diatur hingga 90 derajat.
Setelah memilih lokasi serangan di peta global, bersiaplah untuk kekacauan.
“Saya tumbuh dengan menonton film bencana seperti Deep Impact dan Armageddon, jadi saya selalu ingin membuat alat yang memungkinkan saya memvisualisasikan skenario dampak asteroid saya sendiri,” kata Agarwal dilansir laman Gizmodo, Rabu (26/12/2022).
“Saya pikir alat ini untuk siapa saja yang suka memainkan skenario 'bagaimana-jika' di kepala mereka. Matematika dan fisika di balik simulasi didasarkan pada makalah penelitian oleh Dr. Gareth Collins dan Dr. Clemens Rumpf yang keduanya mempelajari dampak asteroid,” tambahnya.
Setelah memprogram asteroid dan meluncurkannya ke target yang diinginkan, Asteroid Simulator akan memandu kamu melewati kehancuran.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Game Bus Simulator Terbaik November 2022
Pertama, ini akan menunjukkan lebar dan kedalaman kawah, jumlah orang yang menguap akibat benturan, dan berapa banyak energi yang dilepaskan.
Ini kemudian akan memandu kamu melalui ukuran dan efek bola api, gelombang kejut, kecepatan angin, dan gempa bumi yang dihasilkan oleh asteroid.
NASA mengincar lebih dari 19.000 asteroid dekat Bumi. Meskipun tidak ada batuan ruang angkasa yang diketahui menimbulkan ancaman langsung ke Bumi, peristiwa seperti tabrakan Chelyabinsk 2013 di Rusia mengingatkan kita akan perlunya pertahanan planet yang kuat.
Baru tahun ini, NASA menguji strategi defleksi asteroid melalui pesawat ruang angkasa DART-nya, hingga sukses besar.