Suara.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan adanya potensi gelombang laut tinggi jelang akhir 2022.
Ia meminta masyarakat waspada gelombang laut tinggi selama periode tersebut.
Dwikorita menyatakan, faktor pemicu gelombang laut tinggi itu terjadi akibat pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia. Bahkan, ketinggian gelombang bisa mencapai 6 meter.
Menurutnya, fenomena itu dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator, serta dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang, juga peningkatan gelombang tinggi.
Baca Juga: Daftar Wilayah Terdampak Potensi Awan Cumulonimbus, Bisa Ganggu Penerbangan di Libur Nataru
"Gelombang laut ini terutama terjadi di hampir berbagai wilayah sampai 6 meter," kata Dwikorita saat konferensi pers virtual, Selasa (27/12/2022).
Berikut daftar wilayah terdampak gelombang laut tinggi jelang akhir tahun 2022.
Kategori Tinggi Gelombang lebih dari 6 meter:
Laut Natuna Utara, Samudra Hindia selatan NTT.
Kategori Tinggi Gelombang 4-6 meter:
Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, Perairan P. Sumba, Perairan Kupang – P. Rote, Perairan P. Flores, Perairan Kep. Anambas – Kep. Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru.
Kategori Tinggi Gelombang 2.5-4 meter:
Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Samudra hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali, Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan utara Halmahera.
Baca Juga: Hujan Badai Incar Jabodetabek, BNPB dan Pemprov DKI Jakarta Antisipasi Bencana
"Adanya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," tukas Dwikorita.
Itulah daftar wilayah terdampak potensi gelombang laut tinggi hingga 6 meter jelang akhir tahun 2022.