Suara.com - Elon Musk mengaku siap mundur dari CEO Twitter usai resmi dibeli pada Oktober lalu. Dia bersedia mundur tapi dengan berbagai syarat, salah satunya adalah jika sudah ada pengganti yang cukup bodoh untuk posisi tersebut.
Kebijakan itu disampaikan Musk setelah ia menggelar jajak pendapat di Twitter, yang meminta pendapat warganet apakah ia harus mundur dari jabatan CEO atau tidak. Hasilnya menunjukkan mayoritas pengguna Twitter ingin Musk lengser.
"Saya akan mengundurkan diri sebagai CEO segera setelah menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan itu!" tegas Musk, Rabu (21/12/2022).
"Setelahnya saya hanya akan memimpin divisi software dan server," lanjut dia.
Baca Juga: Elon Musk Dikabarkan Mundur dari Twitter Setelah Banyak Lakukan PHK
Dalam jajak pendapat yang digelar 19 Desember kemarin, sebanyak 57,5 persen dari total 17.502.391 responden menyatakan ingin Musk mundur dari Twitter. Sedangkan 42,5 persen sisanya mengatakan tidak.
Musk berjanji, dalam cuitan yang sama, bahwa ia akan mematuhi apa pun hasil dari jajak pendapat tersebut.
Sejak membeli Twitter pada Oktober kemarin, Musk yang langsung mengambil alih jabatan CEO di perusahaan media sosial tersebut langsung membuat beberapa gebrakan yang kontroversial.
Di antaranya ia mengembalikan ribuan akun yang sebelumnya ditangguhkan karena konten-konten negatif seperti penyebar ujaran kebencian dan hoaks.
Musk juga menangguhkan akun Twitter sejumlah jurnalis yang sering mengkritiknya dan melakukan PHK terhadap ribuan karyawan, termasuk para petinggi Twitter sebelumnya.
Baca Juga: Dipecat Elon Musk, Mantan Karyawan Twitter Bikin Medsos Tandingan Spill