10 Fakta Solstis Desember, Wajib Tahu Jangan Sampai Kena Hoaks

Rabu, 21 Desember 2022 | 10:49 WIB
10 Fakta Solstis Desember, Wajib Tahu Jangan Sampai Kena Hoaks
Ilustrasi musim dingin solstis Desember. (Denys Nevozhai/Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fenomena solstis Desember belakangan ini menjadi topik hangat karena banyaknya rumor yang beredar, salah satunya adalah dilarang keluar malam. Namun faktanya, solstis Desember adalah fenomena astronomis biasa.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang fenomena solstis itu sendiri, ada beberapa fakta yang harus diketahui tentang solstis Desember.

Dilansir dari Time and Date pada Rabu (21/12/2022), berikut ini 10 fakta solstis Desember yang wajib diketahui:

1. Ada dua fenomena solstis

Baca Juga: 5 Mitos Aneh Solstis Desember yang Jarang Diketahui

Fenomena Solstis. [Independent/NASA]
Fenomena Solstis. [Independent/NASA]

Solstis terjadi dua kali dalam satu tahun, yaitu Juni dan Desember. Di belahan Bumi utara, solstis Desember adalah titik balik Matahari musim dingin dan menjadi hari terpendek dalam setahun.

Sementara di belahan Bumi selatan, ini adalah titik balik Matahari musim panas dan hari terpanjang dalam setahun karena ekuinoks dan titik balik Matahari berseberangan di sisi planet yang berlawanan.

2. Terjadi pada titik waktu tertentu

Sebagian besar orang menghitung sepanjang hari sebagai titik balik Matahari Desember. Namun, titik balik Matahari sebenarnya terjadi pada saat tertentu, yaitu ketika Matahari tepat berada di atas Tropic of Capricorn.

Solstis Desember kali ini akan jatuh pada 22 Desember 2022 pukul 04.49.14 WIB / 05.49.14 WITA / 06.49.14 WIT.

Baca Juga: Apa itu Fenomena Solstis 22 Desember? Benarkah Tak Boleh Keluar Malam?

3. Tanggal yang bervariasi

Solstis Desember dapat terjadi pada tanggal 20, 21, 22, atau 23 Desember, meskipun solstis Desember pada 20 atau 23 Desember jarang terjadi.

Solstis Desember pada 23 Desember terakhir terjadi pada 1903 dan tidak akan terjadi lagi hingga 2303.

4. Matahari berdiam di satu tempat

Istilah solstis sendiri berasal dari kata Latin solstitium yang berarti 'Matahari diam'. Ini karena Matahari mencapai posisi paling selatan jika dilihat dari Bumi. Matahari tampak diam di Tropic of Capricorn dan kemudian berbalik arah.

5. Pertanda awal musim dingin

Ilustrasi musim dingin. (Freedigitalphotos/Simon Howden)
Ilustrasi musim dingin. (Freedigitalphotos/Simon Howden)

Di belahan Bumi utara, para astronom dan ilmuwan menggunakan solstis Desember sebagai awal musim dingin, yang berakhir pada ekuinoks Maret. Sebaliknya, bagi ahli meteorologi, musim dingin dimulai tiga minggu lebih awal, yaitu pada 1 Desember.

6. Bumi berada di titik paling dekat dari Matahari

Selama musim dingin di belahan Bumi utara, Bumi sebenarnya berada di titik paling dekat dengan Matahari. Musim yang berbeda tidak ditentukan oleh seberapa jauh Bumi dari Matahari.

Pergantian musim terjadi karena Bumi mengorbit Matahari secara miring, dengan kemiringan sumbu sekitar 23,4 derajat. Oleh karena itu, jumlah sinar Matahari yang berbeda mencapai belahan Bumi utara dan selatan, menyebabkan variasi suhu dan pola cuaca sepanjang tahun.

Faktanya, Bumi berada di perihelion, titik di orbit Bumi yang paling dekat dengan Matahari, beberapa minggu setelah solstis Desember.

7. Matahari terbenam lebih awal bukanlah solstis Desember

Sebagian besar tempat di belahan Bumi utara melihat Matahari terbenam lebih awal beberapa hari sebelum solstis dan Matahari terbit paling akhir beberapa hari setelah solstis. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan cara mengukur waktu menggunakan jam tangan dan waktu yang diukur dengan jam Matahari.

8. Jam siang meningkat lebih cepat di utara

Belahan Bumi utara mengalami peningkatan laju siang hari. Jika berada di garis lintang yang lebih utara, maka pengamat akan melihat peningkatan cepat pada siang hari dibandingkan jika pengamat berada di garis lintang yang lebih selatan.

9. Stonehenge sejajar dengan Matahari terbenam di solstis Desember

Stonehenge akan sejajar dengan Matahari terbenam saat solstis Desember terjadi. Beberapa teori menyebut bahwa posisi Matahari memiliki makna religius bagi orang-orang yang membangun Stonehenge, sementara teori lain berpendapat bahwa monumen tersebut dibangun di sepanjang fitur alam yang kebetulan selaras dengannya.

Ilustrasi Stonehenge saat solstis. (Howard Walsh/Pixabay)
Ilustrasi Stonehenge saat solstis. (Howard Walsh/Pixabay)

10. Dirayakan hampir di seluruh dunia

Banyak budaya di seluruh dunia mengadakan pesta dan merayakan liburan sekitar solstis Desember, salah satunya adalah Natal.

Setelah mengetahui fakta solstis Desember, pengamat kini bisa terhindar dari hoaks atau informasi yang menyesatkan tentang fenomena solstis Desember.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI