Suara.com - Belanja online kini menjadi bagian dari seluruh hidup kita dan ini membutuhkan lebih banyak, dan bukanlah sedikit kewaspadaan, bukan hanya toko dan layanan online yang mengejar uang kamu, tetapi juga para scammers.
Pencurian akun senantiasa menargetkan akun pengguna dalam layanan yang terkait dengan e-commerce.
Mengapa? Mereka ingin mendapatkan akses ke kartu pembayaran yang ditautkan ke akun dan bersenang-senang dengan dana yang dimiliki.
Tanpa diragukan lagi, konsekuensi dari pembajakan akun adalah dapat menyebabkan kerugian moneter langsung.
Baca Juga: Harbolnas Sebentar Lagi, Ini 4 Keuntungan yang Didapat saat Belanja Online
Tentu saja, ada kasus yang lebih kompleks ketika akun yang diretas digunakan untuk berbagai skema penipuan, contohnya untuk menipu pengguna lain atau layanan online, serta untuk mencuci
dan mencairkan dana.
Dilansir dari keterangan resminya, Selasa (20/12/2022), berikut beberapa aksi pembajakan akun yang dilakukan dalam belanja online:
Phishing
Menerima email tentang giveaway atau pemberitahuan menakutkan tentang akun yang ditangguhkan? Apa pun yang dilakukan, jangan klik apa pun: mungkin scammer memburu kredensial kamu. Misalnya, inilah cara penjahat dunia maya memikat pengguna Amazon ke halaman phishing menggunakan poin bonus yang harus segera diuangkan. Jika pengguna mengklik tautan dan memasukkan data pribadi mereka, ini langsung menuju ke scammers.
Malware
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Waktu Terbaik untuk Belanja Online
Phishing bukan satu-satunya cara untuk mencuri akun dan data pribadi. Menggunakan Trojan perbankan, penjahat dunia maya dapat memalsukan layar login dan mengetahui kredensial atau
mengarahkan ke situs palsu yang akan memberikan informasi kepada mereka atas apapun yang kamu masukkan.
Wifi Publik
Di dunia sekarang ini, kamu dapat berbelanja online di mana saja. Tidak jarang, misalnya, orang pergi ke mal untuk mencoba produk secara langsung, lalu memesannya secara online dengan harga yang
lebih murah. Terlebih lagi, mereka dapat melakukan pemesanan menggunakan Wi-Fi gratis mal yang sama. Inilah momen dimana para scammer menerkam para pemburu diskon besar-besaran.
Faktanya adalah saat melakukan pembelian secara online, kamu mengirim dan menerima banyak informasi berharga, termasuk detail akun pribadi.
Siapa pun dengan keterampilan yang tepat dan akses ke jaringan yang sama dapat mengintai data ini.
Dalam kasus Wi-Fi gratis mal, mungkin ada puluhan, bahkan ratusan orang asing yang terhubung ke jaringan yang sama, beberapa di antaranya mungkin berada di sana untuk maksud berbahaya.
Bagi para penipu online, data seperti itu adalah sebuah harta karun. Dan jika kamu menggunakan kata sandi yang sama untuk layanan yang berbeda, penyerang akan memiliki akses ke semuanya.