Sebaliknya, terkadang Kutub Selatan dan Belahan Bumi Selatan condong ke Matahari, sementara Kutub Utara dan Belahan Bumi Utara menjauhi Matahari. Inilah kondisi saat Solstis di bulan Desember, atau disebut juga Solstis Desember.
Secara umum, solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, berkulminasi dan terbenam; intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi; kemudian berdampak pada panjang siang dan panjang malam; serta berdampak ke pergantian musim.
Andi menerangkan, apabila solstis ini terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, maupun banjir rob, fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis.
Hal itu dikarenakan solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat mempengaruhi iklim dan musim di Bumi.
Sedangkan fenomena-fenomena tersebut disebabkan oleh masing-masing dari aktivitas vulkanologis, seismik, oseanik, dan hidrometeorolog.
![Fenomena Solstis. [Independent/NASA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/21/42540-fenomena-solstis.jpg)
"Jika #KawanBRIN dan #SobatAntariksa menemukan berita maupun imbauan yang berasal dari pihak yang belum tentu jelas kebenarannya dan kurang dapat dipercaya, dimohon untuk tidak mudah percaya begitu saja, dan berhenti menyebarkan berita/imbauan tersebut, juga dapat mengedukasi sekaligus meluruskan berita/imbauan tersebut dari pihak yang terpercaya," jelas Andi.