Agustus tahun ini, sebuah laporan Comparitech dirilis mengenai Data Sosial, sebuah perusahaan pialang data yang menjual data tentang influencer media sosial kepada pemasar.
Peneliti Comparitech mampu mengungkap tiga alamat basis data IPv6 yang tidak dilindungi yang masing-masing menyimpan salinan identik dari data yang terbuka. Dari 235 juta profil media sosial, 42.129.799 rekaman dari TikTok.
7. Twitter

Twitter, yang diambil alih oleh Elon Musk minggu lalu, menjadi korban serangan peretas Rusia pada 2016, yang mempengaruhi catatan 32 juta pengguna.
Dua tahun kemudian, perusahaan mendesak 330 juta pengguna untuk mengubah kata sandi mereka karena kesalahan dalam kode situs yang mengekspos mereka, untuk sementara diikuti oleh gangguan serupa yang berskala lebih kecil pada 2020 dan 2022, sehingga total pelanggarannya menjadi empat.
8. Yahoo
Raksasa pencarian Yahoo! mengalami pelanggaran pertama pada 2012 ketika serangan injeksi SQL mengungkapkan nama pengguna dan kata sandi dalam format teks biasa.
Perisiwa ini diikuti oleh peretasan yang mempengaruhi miliaran pengguna pada tahun 2013 dan dua lagi pada 2014 dan 2018.
Itulah deretan situs media sosial yang kerap mencuri data penggunanya. Untuk memeriksa media sosial tertentu mencuri data atau tidak kamu bisa cek disini: https://tosdr.org/. [Pasha Aiga Wilkins]
Baca Juga: Google Doodle Tampilkan Animasi Spesial Final Piala Dunia 2022 Qatar