PBESI Pastikan Lindungi Hak dan Kewajiban Atlet Esports Indonesia lewat Regulasi

Kamis, 08 Desember 2022 | 10:43 WIB
PBESI Pastikan Lindungi Hak dan Kewajiban Atlet Esports Indonesia lewat Regulasi
Ilustrasi timnas esports Indonesia. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mengklaim berkomitmen tinggi untuk melindungi hak dan kewajiban esports Indonesia.

Hal ini mereka lakukan lewat penerapan regulasi guna memberikan perlindungan ke seluruh pemangku kepentingan esports.

Kepala Bidang Hukum dan Legalitas PBESI Yudistira Adipratama mengatakan, regulasi juga diperlukan PBESI untuk melindungi aspek-aspek lain seperti kontrak kerja, liga dan turnamen, keanggotaan pemain, ketentuan perwasitan, sponsor, anti-doping, dan lainnya.

Ia bercerita, pembuatan regulasi ini berawal dari adanya keresahan yang bermunculan di dunia esports seperti prize pool yang tidak dibayarkan oleh penyelenggara kepada para atlet esports yang memenangkan turnamen, atau kontrak kerja yang tidak masuk akal.

Baca Juga: Timnas DOTA 2 Indonesia Terlempar ke Lower Bracket usai Dipermalukan Filipina

“Saya melihat bahwa esports secara komersial sangat menghasilkan. Tidak hanya sebuah cabang olahraga, tapi juga mulai merambah ke entertainment business,” ujar Yudistira dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022).

“Kami menyadari fungsi dari adanya regulasi sangat esensial. Regulasi ini kami buat untuk mengakomodasi isu-isu di bidang esports serta membantu para atlet menangani permasalahannya," lanjutnya.

Kepala Bidang Hukum dan Legalitas Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Yudistira Adipratama mengatakan kejuaraan esports di Bali bisa mendongkrak sektor pariwisata. [Dok PBESI]
Kepala Bidang Hukum dan Legalitas Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Yudistira Adipratama mengatakan kejuaraan esports di Bali bisa mendongkrak sektor pariwisata. [Dok PBESI]

Sementara itu, Rafi Andiansyah selaku pengacara esports dari K-Case Lawfirm mengatakan, sebetulnya regulasi ini bukanlah sama sekali baru, melainkan pengembangan dari regulasi sebelumnya.

Disebutkan dia kalau peraturan ini telah dikaji matang dan dibuat secara komprehensif dengan melibatkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), komunitas dan klub esport, serta seluruh stakeholder di bidang esports.

“Seringkali regulasi dianggap ribet oleh masyarakat karena kesadaran masyarakat belum tumbuh. Namun sejak dibentuknya PBESI, kesadaran itu perlahan mulai timbul. Tentu regulasi ini tidak serta merta bisa langsung diterapkan, butuh proses asimilasi dan penyesuaian,” paparnya.

Baca Juga: Timnas Esports Indonesia DOTA 2 Optimitis Lolos dari Lower Bracket di Turnamen IESF

Staf Khusus Kesekretariatan Jenderal PBESI, Debora Imanuella mengajak masyarakat esports untuk lebih melek terhadap regulasi dan tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang memberatkan atau menyulitkan.

"Sebab sebagai negara hukum, pada akhirnya hukumlah yang menjadi tameng perlindungan kita. Bagi generasi muda, mari bersama kita membangun ekosistem esports Indonesia. Karena seperti asas demokrasi, peraturan ini dibuat dari, oleh, dan untuk ekosistem esports itu sendiri,” tukas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI