7 Mitos Gunung Semeru yang Jarang Diketahui

Rabu, 07 Desember 2022 | 08:35 WIB
7 Mitos Gunung Semeru yang Jarang Diketahui
Gunung Semeru. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Semeru erupsi pada Minggu (4/12/2022). Hingga saat ini, erupsi Gunung Semeru masih berlangsung dan memaksa ratusan warga untuk bertahan di pengungsian. Gunung Semeru sendiri merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa yang menyimpan banyak misteri dan mitos.

Ada beberapa mitos Gunung Semeru yang dipercaya oleh masyarakat setempat sejak dahulu kala. Mitos-mitos tersebut muncul dari masyarakat sekitar secara turun-temurun.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini tujuh mitos Gunung Semeru yang mungkin jarang diketahui banyak orang:

1. Danau Ranu Kumbolo

Baca Juga: Jaringan Indosat Kembali Normal Usai Terdampak Letusan Gunung Semeru

Ranu Kumbolo merupakan salah satu danau yang terletak di kaki Gunung Semeru. Pendaki harus melewati jalur melelahkan untuk mencapai lokasi. Meski termasuk telaga yang eksotis bagi semua orang, konon air Ranu Kumbolo sering digunakan untuk proses ritual keagamaan.

Oleh karena itu, para pendaki gunung dilarang mandi, mencuci, bahkan mendirikan tenda dengan jarak minimal 10 meter dari danau.

Al Ghazali saat berada di Danau Ranu Kumbolo, Gunung Semeru. [Instagram]
 Danau Ranu Kumbolo, Gunung Semeru. [Instagram Al Ghazali]

2. Ikan mas

Cerita kuno menyebutkan ada seekor ikan mas yang merupakan reinkarnasi dari dewi yang disebut sebagai penjaga keindahan Ranu Kumbolo.

3. Dewi berkebaya kuning

Baca Juga: Fakta atau Mitos, Sering Cuci Tangan Bikin Tangan Jadi Rusak?

Tak hanya ikan mas, ada banyak kisah yang menyebutkan bahwa danau Ranu Kumbolo juga dijaga dan ditunggu oleh seorang dewi. Menurut cerita yang beredar, dewi tersebut kerap muncul dengan kebaya kuning.

4. Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta atau dikenal juga sebagai Bukit Cinta sebenarnya tidak terlalu terjal, namun cukup panjang, sehingga bisa membuat pendaki merasa kelelahan.

Diyakini bahwa jika pendaki melewati rute ini tanpa istirahat dan tidak melihat ke belakang sambil memikirkan sang pujaan hati, maka cinta yang diharapkan oleh pendaki tersebut akan terkabul. Namun sebaliknya, jika pendaki berani menengok ke belakang, maka kisah cinta mereka akan berakhir menyedihkan.

5. Paku Pulau Jawa

Konon, Gunung Semeru adalah paku Pulau Jawa. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini diyakini dipindahkan oleh para dewa untuk menjadi paku dan memberikan keseimbangan bagi Pulau Jawa yang dulunya terombang-ambing di lautan, bahkan ini tertulis dalam Tantu Pagelaran kuno.

Menurut catatan, dewa memindahkan Gunung Meru di India ke Pulau Jawa. Pada awalnya, gunung ini berada di ujung barat Pulau Jawa. Tetapi karena letaknya yang bias, gunung itu terbagi menjadi dua dengan Gunung Semeru di sisi timur dan Gunung Penanggungan di sisi barat.

Puncak Mahameru di Gunung Semeru. (Shutterstock)
Puncak Mahameru di Gunung Semeru. (Shutterstock)

6. Mbah Dipo

Mbah Dipo adalah salah satu kuncen Gunung Semeru yang telah meninggal dunia. Meski begitu, Mbah Dipo masih menjadi kenangan masyarakat sekitar. Salah satu pesan Mbah Dipo kepada warga setempat adalah jika Gunung Semeru meletus, warga harus bergerak maju ke sungai dan dilarang ke Gunung Sawur.

7. Puncak abadi para dewa

Gunung Semeru memiliki puncak bernama Mahameru. Puncak ini merupakan titik tertinggi di Pulau Jawa. Jauh lebih tinggi dari puncak Gunung Slamet, Sumbing, Sindoro, atau Gede Pangrango. Bahkan, Mahameru juga dikenal sebagai puncak abadi para dewa yang menghubungkan manusia dengan surga.

Meski dipenuhi mitos dan kepercayaan, namun hal itu tidak menyurutkan niat para pendaki gunung untuk menikmati daya tarik Gunung Semeru dan mencapai puncak Mahameru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI