Sudah Terjadi 54 Kali Gempa Susulan di Selatan Jatim

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 06 Desember 2022 | 22:52 WIB
Sudah Terjadi 54 Kali Gempa Susulan di Selatan Jatim
Ilustrasi Gempa. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Daryono mengatakan hingga pukul 21.00 WIB malam ini (6/12/2022) sudah terjadi 54 kali gempa susulan di selatan Jawa Timur.

Gempa susulan ini dipicu oleh gempa Jember bermagnitudo 6 pada Selasa siang tadi.

"Hasil montoring BMKG terhadap gempa selatan Jatim sampai pukul 21.00 WIB terjadi 54 kali gempa susulan," terang Daryono di Facebook.

Sebelumnya BMKG mengumumkan bahwa telah terjadi gempa dengan magnitudo 6 pada pukul 13.07.48 WIB.

Baca Juga: BMKG: Gempa Jember Bukan di Zona Megathrust, Tapi Bisa Picu Tsunami

Episenter gempa terletak pada koordinat 10,70 derajat Lintang Selatan, 113,38 derajat Bujur Timur, atau tepatnya di laut pada jarak 223 kilometer arah selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

Ia menambahkan, gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen, dan Sumberpucung dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Gempa itu juga dirasakan di daerah Kuta dan Kuta Selatan dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Kemudian, daerah Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tutup Daryono.

Baca Juga: Erupsi Semeru Masih Berlangsung, 699 Warga Bertahan di Pengungsian

Di luar zona subduksi

Daryono kemudian menjelaskan bahwa gempa Jember patut diwaspadai meski pusatnya berlokasi di luar zona subduksi atau populer disebut outer rise earthquake.

Gempa semacam ini berpusat di luar zona megathrust. Dalam kasus Jember, gempa ini tidak berpusat di sekitar zona pertemuan antara lempeng lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.

"Gempa di luar zona subduksi/outer rise selatan Jatim ini patut diwaspadai, meskipun di luar zona megathrust tetapi dengan mekanisme patahan turun akan dapat memicu tsunami seperti gempa dahsyat Sumba 1977, yang tsunaminya menelan korban ratusan orang di Sumbawa selatan," kata dia.

Daryono mengatakan sumber gempa di luar zona subduksi atau zona outer rise seperti pemicu gempa selatan Kabupaten Jember, Jawa Timur selama ini menjadi zona sumber gempa yang terlupakan.

"Padahal, banyak tsunami mematikan akibat ini. Kalah pamor dengan zona megathrust yang sering disebut pakar, media, dan masyarakat kita," kata Daryono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI