Suara.com - Perusahaan teknologi Ericsson mengatakan kalau internet 5G akan menjadi tonggak utama komunikasi selanjutnya. Mereka menyebut kalau 1 miliar pengguna di seluruh dunia bakal terhubung ke 5G hingga akhir 2022.
Tapi angka itu masih jauh dari 4G karena pertumbuhan jaringan generasi keempat itu sudah mencapai sekitar 5 miliar pengguna selama 2022.
Kendati demikian Ericsson memperkirakan kalau pertumbuhan 4G akan mencapai puncaknya pada akhir tahun, dan 5G bakal segera menggantikannya, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (6/12/2022).
Di Amerika Utara misalnya, sekitar 35 persen pelanggan seluler akan beralih ke 5G hingga akhir tahun 2022. Bahkan 5G mid-band yang memiliki kecepatan tinggi sudah mencapai 80 persen dari populasi AS.
Baca Juga: Jaringan 5G Bakal Diperbolehkan di Pesawat, Apakah Aman?
Ericsson juga menemukan kalau para operator seluler yang menawarkan 5G, ada 25 persen yang mematok harga lebih mahal untuk 5G ketimbang 4G. Kenaikan harganya pun mencapai 40 persen.
Operator Verizon dari AS misalnya, mereka membanderol harga 5G dalam dua versi, murah dan mahal. Pengguna mesti mengeluarkan harga lebih mahal untuk bisa menggunakan 5G mid-band.
Sementara untuk paket 5G yang lebih murah, nyatanya kecepatan jaringan itu justru lebih lambat, bahkan lebih mirip LTE 4G.
Kendati demikian para operator ini sudah memiliki momentum untuk mengajak pelanggan agar mau membayar 5G lebih mahal demi menikmati internet lebih cepat.
Baca Juga: Internet 5G di Indonesia Jauh Lebih Cepat dari Wifi dan 4G