J&T Peringatkan Pelanggan Waspadai Viral Kasus Penipuan via Aplikasi Palsu

Selasa, 06 Desember 2022 | 11:23 WIB
J&T Peringatkan Pelanggan Waspadai Viral Kasus Penipuan via Aplikasi Palsu
Penipuan atas nama J&T. [Instagram/@jntexpressid]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dia mengatakan, ebenarnya aplikasi SMS to Telegram ini bukan aplikasi jahat. Sebab ini aplikasi yang banyak tersedia di Google Play Store dan diberikan secara gratis di Github.

Menurutnya, aplikasi ini berguna untuk membantu pengguna ponsel untuk membaca SMS-nya di aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lain.

Sayangnya, aplikasi itu justru dipakai penipu untuk melakukan aktivitas ilegal. Nah Alfons mengatakan kalau penipuan ini bisa dilakukan via aplikasi SMS to Telegram tersebut.

"Ketika pengguna m-Banking sudah banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kode OTP yang dikirimkan ke SMS dan tidak memberikan ke penipu, maka penipu mencari cara lain untuk mendapatkan OTP tersebut. Dan pilihannya adalah program SMS forwarder yang banyak tersedia di Play Store dan satu yang populer adalah SMS to Telegram," papar dia.

Kemudian Alfons menuturkan bahwa aplikasi ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip seperti aplikasi pengiriman paket J&T Express. Nah penipu mengirimkan aplikasi itu dalam bentuk APK lewat chat WhatsApp.

Ilustrasi WhatsApp. [Asterfolio/Unsplash]
Ilustrasi WhatsApp. [Asterfolio/Unsplash]

Dari sana korban akan diarahkan untuk mengunduh aplikasi bodong tersebut dan memasangnya (instal) di ponsel. Alfons menilai kalau rekayasa sosial (Soceng) ini sangat efektif untuk membuat korbannya menginstal aplikasi tersebut.

Lalu ketika proses instalasi selesai, aplikasi palsu ini bakal meminta banyak sekali hak akses. Alfons menilai kalau salah satu yang amat berbahaya bagi pengguna m-Banking adalah hak akses untuk membaca dan mengirimkan SMS.

"Jika aplikasi ini berhasil terinstal, maka bot otomatis akan mengirimkan SMS yang masuk ke perangkat ke akun telegram penipu menggunakan bot SMS to Telegram untuk kemudian di eksploitasi oleh penerima OTP ini," katanya.

Alfons kemudian menyarankan kalau modus penipuan ini sebenarnya tidak akan terlalu berpengaruh pada pengguna ponsel yang cukup mengerti teknologi. Sebab mereka biasanya akan menghindari instalasi aplikasi dari luar toko aplikasi Google Play Store.

Baca Juga: Waspada Penipuan Mengatasnamakan Kurir J&T Express, Bisa Kuras Dana di M-Banking

"Apalagi hak yang diminta sangat tinggi, khususnya membaca SMS dan mengirimkannya lagi," lanjut dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI