Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh mengatakan bibit siklon tropis 96B telah mengganggu jadwal penerbangan setempat.
BMKG mengatakan hujan lebat dan cuaca buruk yang dipicu bibit siklon tersebut menyebabkan terganggunya penerbangan ke daerah tersebut.
"Penyebab cuaca buruk ini akibat adanya bibit siklon tropis 96B yang terpantau di sekitar Selat Malaka bagian utara," kata Prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Aceh, Almira Aprilianti, Senin (5/12/2022).
Ia mengatakan bibit siklon tropis tersebut juga menyebabkan kecepatan angin mencapai 20 knots dan tekan udara minimum sebesar 998.1 mb bergerak ke barat laut. Fenomena memicu hujan lebat disertai angin kencang.
Terhadap aktivitas penerbangan, bibit siklon tropis 96B menyebabkan terbatasnya jarak pandang hingga hanya sekitar 1000 meter. Akibatnya pesawat tidak bisa terbang atau mendarat.
Akibat cuaca buruk yang terjadi, hingga Senin siang pesawat tujuan dari Kualanamu ke Meulaboh melalui Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, belum bisa diberangkatkan.
"Penerbangan dari Kualanamu, Sumatera Utara menuju ke Nagan Raya, Aceh masih menunggu normalnya visibility yakni di angka 5.000 meter," kata Almira.
Bibit siklon tropis 96B
Sebelumnya pada Minggu kemarin BMKG meminta masyarakat mewaspadai dampak bibit siklon tropis 96B yang terpantau di Selat Malaka bagian utara.
Baca Juga: Dua Bibit Siklon Berpotensi Picu Cuaca Buruk di Indonesia
"Tetap waspada untuk wilayah-wilayah terdampak," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.