Program Startup Studio Indonesia Sudah Luluskan 80 Perusahaan Rintisan

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 02 Desember 2022 | 23:37 WIB
Program Startup Studio Indonesia Sudah Luluskan 80 Perusahaan Rintisan
Startup Studio Indonesia Batch 5 resmi dibuka, demikian diumumkan Kominfo pada Jumat (17/6/2022). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak diluncurkan September 2020, program inkubator Kementerian Komunikasi dan Informatika bernama Startup Studio Indonesia (SSI) dalam dua tahun terakhir telah meluluskan 80 perusahaan rintisan yang sekarang beroperasi dengan baik.

SSI bertujuan mendampingi para startup tahap awal (early stage) agar dapat mencapai product-market fit atau menemukan produk yang dibutuhkan oleh pasar. Mereka dibekali dengan pelatihan oleh para coach dari para pendiri startup yang sukses.

SSI membekali startup dengan sesi pelatihan eksklusif, seperti Founders Camp, 1-on-1 Coaching dengan praktisi berpengalaman di lanskap startup Indonesia, hingga Milestone Day, di mana mereka dapat mempresentasikan profil bisnis serta pencapaian selama mengikuti program SSI, kata SSI dalam pernyataan persnya, Jumat.

Selama kurang lebih dua tahun, SSI telah menerima pendaftaran dari total 10.160 startup, dengan tingkat penerimaan rata-rata 0,79 persen. Jika dirinci lebih jauh, tingkat penerimaan di Batch 1 adalah 2,99 persen, Batch 2 (1,39 persen), Batch 3 (0,26 persen), Batch 4 (1,26 persen), dan Batch 5 (1 persen). Ini membuktikan bahwa SSI telah menjadi program inkubasi yang prestisius serta kompetitif, dengan skala terbesar secara nasional.

SSI pun telah menghadirkan lebih dari 100 coaches yang terdiri dari para pendiri, eksekutif, dan praktisi startup Indonesia ternama, untuk membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka bagi para peserta.

Di Batch 1, terdapat 40 coach, Batch 2 terdapat 60, Batch 3 terdapat 70, Batch 4 terdapat 59, dan Batch 5 memiliki 89 coach. Tingginya jumlah coach ini sejalan dengan konsep SSI yaitu “More Brainstorming, Less Classes”, yang memfokuskan pada pembekalan ilmu dan wawasan praktis, dan menitikberatkan pada coaching dan mentoring langsung dari para praktisi terkemuka di industri startup.

Menurut data, sektor startup yang mendominasi pendaftaran SSI sejak tahun pertama adalah pendidikan (24,9 persen), kesehatan (11,6 persen), dan pariwisata (9,6 persen). Di luar itu, terdapat pula 37,8 persen proporsi startup yang bergerak di sektor beragam (lain-lain).

Dalam proses seleksi dan evaluasi menentukan startup terpilih, SSI memiliki empat faktor penilaian utama, yaitu: profil dan pengalaman founder; product-market fit; potensi pasar dan potensi untuk scale-up; serta faktor diferensiasi dan lokalitas. Keempat faktor ini krusial dalam menentukan startup mana yang siap dibina ke level yang lebih tinggi.

Dari lima kali penyelenggaraan, dewan kurator SSI yang terdiri dari para ahli dan pelaku startup serta perusahaan ventura kapital telah mengidentifikasi empat tantangan utama yang dihadapi oleh startup tahap awal di Indonesia.

Baca Juga: UU yang Paksa Google dan Facebook Bayar Konten Media Online di Australia Sukses Hidupkan Industri

Yang paling utama adalah faktor diferensiasi (69 persen), di mana startup belum memiliki poin keunggulan dibandingkan kompetitor lokal dan global, atau kesulitan membentuk produk yang sesuai dengan karakteristik dan preferensi masyarakat Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI