Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan kalau program Menuju 100 Smart City tahun 2022 akan diperluas dari kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) menjadi kawasan pariwisata prioritas nasional (KPPN) dan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) Kemenkominfo , Bambang Dwi Anggono mengungkapkan kalau mereka tidak hanya membuat masterplan untuk IKN saja.
“Jadi kami tidak hanya membuat masterplan IKN-nya saja, tetapi membangun daerah-daerah penyangganya menjadi satu ekosistem rencana induk. Itu sudah kami laksanakan di tahun ini, implementasinya pun sudah kami pantau,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (1/12/2022).
Dia melanjutkan, inisiatif antar kabupaten di sekitar wilayah IKN akan diharmonisasi agar kawasan pendukungnya menjadi satu kesatuan langkah untuk memperkuat dari sisi program kerja, APBD, dan sektor industri swasta.
Baca Juga: Kominfo: Sekitar 200 Kota dan Kabupaten Ikut Program Smart City
Disampaikan dia, Kominfo sudah membuat masterplan Smart City IKN yang notabene mengkolaborasikan kawasan kabupaten/kota di lingkungan IKN.
“Alhamdulillah berhasil, sudah cukup banyak inisiatif termasuk investor asing yang masuk, itu juga kita kolaborasikan dalam program Smart City IKN,” paparnya
“Kawasan yang kemudian mereka pilih di luar IKN itu menjadi daerah penopang yang masuk dalam program dan selama ini perkembangannya cukup banyak,” sambung dia.
Sebelumnya Ibu Kota Nusantara (IKN) akan diwujudkan sebagai new smart city dan menjadi wadah ekosistem super hub sebagai pusat teknologi digital tingkat global.
Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan, upaya pembangunan smart city di IKN ditargetkan akan memberikan dampak positif untuk tiga indikator utama kemajuan pembangunan ekosistem digital.
Baca Juga: Fokus di Kendaraan Roda Empat, Gaikindo Tunggu Uji Coba Mobil Terbang di IKN
Tiga indikator itu adalah indeks pengembangan pemerintah digital, tingkat konektivitas digital, dan tingkat kepuasan berbisis di bidang layanan digital.