Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan saat ini ada sekitar 200 kota dan kabupaten yang turut serta menjadi bagian dari program Smart City atau Kota Pintar.
Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP) Kemkominfo, Bambang Dwi Anggono mengungkapkan kalau di tahun depan nanti angka itu akan terus bertambah sebanyak 50 kabupaten/kota.
"Saat ini terdapat sekitar 200 yang turut serta menjadi bagian dalam program Smart City dan akan terus bertambah sebanyak 50 kabupaten/kota di tahun 2023 mendatang," kata Bambang dalam keterangan resmi, Kamis (1/12/2022).
Ia juga mendorong peran serta dunia usaha untuk bergabung dalam inisiatif-inisiatif menuju Smart City di seluruh wilayah Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dikerjakan bersama oleh pemerintah daerah, investor, dan sektor swasta.
Baca Juga: Sisa 93 Wilayah, Kominfo Pastikan ASO TV Digital Tetap Lanjut
Dijelaskan Bambang jika sebelumnya inisiatif itu didorong melalui APBD, maka tahun ini dia mengajak para investor dan sektor swasta berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menghasilkan layanan publik yang lebih baik.
"Sebagai contoh mal pelayanan publik, itu tidak hanya diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi bekerja sama dengan fintech, marketplace, dan sebagainya," kata dia.
Lalu smart transportation, lanjut dia, antar daerah sudah mulai dikolaborasikan. Itulah inisiatif yang saat ini banyak muncul di tahun 2022 sekarang.
Bambang melanjutkan kalau fokus pembangunan itu didampingi Kemenkominfo bersama kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kemenpan RB, dan Bappenas.
“Cukup banyak inisiatif yang dihasilkan oleh pemerintah daerah seperti inisiatif di sektor pendidikan, penanganan lingkungan, pengolahan energi untuk masyarakat, peningkatan kesejahteraan, pemberdayaan pemuda, serta pemberdayaan anak,” paparnya.
Baca Juga: Kominfo Buka Suara soal STB Meledak Viral di Media Sosial
Di tahap selanjutnya, Kominfo akan menampung dan mereplikasikan ide-ide tersebut agar bisa dirasakan juga dari satu daerah ke daerah lainnya di Indonesia.
"Jadi muncul banyak ide, muncul banyak inovasi. Sekarang Pemda yang masuk dalam kategori program itu dikembangkan ide-idenya. Selanjutnya ide-ide itu direplikasi ke seluruh Pemda di Indonesia," jelasnya.