Suara.com - Eks Head of Trust and Safety Twitter, Yoel Roth mengungkapkan kalau Twitter tak lebih aman di bawah kepemimpinan Elon Musk.
Ia menyebut kalau perusahaan sudah tak memiliki cukup staf yang bertanggung jawab di bidang keamanan.
Awalnya Roth sempat mengunggah tweet usai Elon Musk resmi membeli Twitter. Cuitannya menyebut kalau keamanan Twitter telah meningkat di bawah kepemimpinan Musk.
Namun ketika diwawancara pada Selasa lalu terkait apakah Twitter masih tetap aman, Roth menjawab tidak, sebagaimana dilansir dari Gadgets360, Kamis (1/12/2022).
Baca Juga: Twitter Setop Kebijakan Misinformasi Covid-19
Roth sendiri adalah mantan pejabat lama Twitter yang membantu mengarahkan perusahaan melalui beberapa keputusan penting.
Ia juga berperan dalam memblokir permanen akun Twitter Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat.
Tapi ia mengundurkan diri tak lama usai Musk mengambil alih Twitter. Musk juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) setengah dari total staf, termasuk divisi moderasi konten.
Sebelum Musk membeli Twitter, Roth menyebut kalau 2.200 orang di seluruh fokus pada pekerjaan moderasi konten. Dia mengaku tidak mengetahui nomornya telah dimatikan usai akuisisi tersebut.
Twitter di bawah Musk dianggap mulai menyimpang dari kebijakan yang sudah disepakati dan diganti secara sepihak oleh Musk. Akibat itu Roth mengundurkan diri dari perusahaan.
Baca Juga: Pemerintah China Dituding Sebar Konten Porno di Twitter Demi Tutupi Demonstrasi
Roth mencontohkan seperti perubahan layanan premium Twitter Blue yang memungkinkan pengguna membayar untuk mendapatkan centang biru. Akibat itu banyak akun palsu yang meniru artis maupun tokoh besar.