Kolaborasi Startup Malaysia dan Indonesia, Demi Perluas Akses Pasar

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 30 November 2022 | 13:06 WIB
Kolaborasi Startup Malaysia dan Indonesia, Demi Perluas Akses Pasar
Ilustrasi startup (Unsplash/Israel Andrade)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kolaborasi startup Malaysia dan Indonesia demi perluas akses pasar dilakukan dalam Global Market-Fit Programme Indonesia 2022.

KUMPUL.ID dari startup Indonesia bekerja sama dengan Malaysian Research Accelerator for Technology & Innovation (MRANTI).

Keduanya saling memberikan pengalaman terkait isu, value dan dampak mendalam baik tentang ekosistem startup Indonesia kepada startup Malaysia, maupun sebaliknya.

“Dengan kolaborasi global, kita bisa berkembang menjadi lebih kuat bersama, serta terhubung dengan ekosistem startup terutama di regional Asia Pasifik, sehingga program seperti ini menjadi penting,” jelas Faye Wongso, selaku Co-Founder dan CEO dari KUMPUL.ID.

Baca Juga: Startup Bioma Bantu Usaha Tekan Biaya Operasional, Usaha Kecil Bisa Makin Moncer

Memasuki minggu terakhir pada program kolaborasi ini, KUMPUL.ID mengundang startup Malaysia terpilih, yaitu Qmed Asia, IoT SATA, Fuciphagus, LOLA Application, GPS Fleet, Shoppegram, dan Ngeam Engineering Works dalam kegiatan Validation Trip ke Indonesia.

Validation Trip ini juga mengajak startup Malaysia terpilih untuk bertemu langsung dengan calon partner maupun kolaborator agar mulai bersinergi dengan bisnis dan ekosistem di Indonesia.

Kolaborasi startup Indonesia x Malaysia dalam Global Market-Fit Programme Indonesia 2022. [KUMPUL.ID]
Kolaborasi startup Indonesia x Malaysia dalam Global Market-Fit Programme Indonesia 2022. [KUMPUL.ID]

Rangkaian kegiatan Global Market-Fit Programme Indonesia diakhiri melalui sesi terakhir Demo Day yang bertepatan dengan program diskusi panel dan speed dating, yaitu IN-Connect: Global Innovation and Technolgy Trend yang merupakan seri ke-9 dari program IN-Connect by KUMPUL di 25 November 2022.

Sesi Demo Day ini mengundang peserta startup Malaysia terpilih melakukan pitching di hadapan para venture capitalist, investor dan penggerak industri Indonesia lainnya.

Diskusi panel turut mengundang para pembicara dari beragam bidang, yaitu Kamalia Aziz selaku Global Innovation Xchange dari MRANTI, Lauren Adams selaku Australian Trade and Investment Commissioner, dan Faye Wongso selaku Co-Founder & CEO dari KUMPUL.ID, untuk membahas tren teknologi dan inovasi yang terjadi di berbagai negara, khususnya Asia Pasifik.

Baca Juga: Startup Ramai-ramai PHK Pegawai, Dana: Kami Masih Rekrut Pekerja

“Kami di MRANTI memberikan dukungan untuk mereka bisa dapatkan akses pasar lebih luas, tidak hanya di Malaysia,” jelas Kamalia Aziz selaku Global Innovation Xchange dari MRANTI.

Menurutnya, melalui kerja sama dengan KUMPUL selama dua tahun ini untuk memberikan akses ke pasar Indonesia, dan dampak ini ingin direalisasikan secara berkala.

Terkait perbedaan inovasi pada teknologi yang ada di tiap negara Asia Pasifik, Australia memiliki pasar dan teknologi yang lebih matang.

Menurut Lauren Adams, Australian Trade and Investment Commissioner, ada hal yang bisa diperhatikan untuk mendukung tren teknologi ini untuk terus berkembang di tiap negara, salah satunya adalah peran para penggerak industri di tiap negara.

“Perusahaan-perusahaan besar bisa ambil peran dalam mendukung beragam teknologi yang bermunculan. Selain invest ke inovasi teknologi yang bisa menyelesaikan permasalahan sehari-hari, namun juga kepada enterprise dan infrastruktur teknologi modern” jelas Lauren Adams.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI