18 Perusahaan Berbasis Online yang Kena Badai PHK di Indonesia

Rabu, 30 November 2022 | 08:40 WIB
18 Perusahaan Berbasis Online yang Kena Badai PHK di Indonesia
Ilustrasi PHK (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi mimpi buruk yang menerpa banyak startup di Indonesia pada 2022. Tak hanya satu, beberapa perusahaan berbasis online terkena badai PHK. Fenomena ini mendorong teori bubble burst.

Bubble burst merupakan fenomena ketika pertumbuhan ekonomi atau nilai pasar naik dengan sangat cepat, namun juga diikuti oleh penurunan yang singkat. Bahkan badai PHK ini mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini 18 perusahaan berbasis online yang terkena badai PHK pada 2022:

1. Shopee Indonesia

Baca Juga: Beli Kartu SIM Indosat, Akan Diantar Hanya Dalam 30 Menit

Shopee Indonesia diketahui melakukan PHK terhadap karyawannya pada Senin (19/9/2022). Kabarnya, cukup banyak karyawan yang terdampak dari PHK kali ini. Shopee Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak dari kebijakan tersebut. Pesangon akan diberikan sesuai aturan perundang-undangan plus satu bulan gaji.

Shopee PHK karyawan dengan alasan efisiensi. [Dok.Antara]
Shopee PHK karyawan dengan alasan efisiensi. [Dok.Antara]

2. Tokocrypto

Tokocrypto juga terkena badai PHK dengan mengurangi 20 persen dari total 225 karyawan atau sekitar 45 orang. Hal ini diumumkan oleh VP Corporate Communications Tokocrypto, Rieka Handayani.

3. Indosat Ooredoo Hutchinson

Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) diketahui melakukan PHK karyawan pada Jumat (23/9/2022). Tidak diketahui berapa banyak karyawan yang terdampak, namun Indosat mengklaim hampir semua karyawan yang terkena PHK menerima paket pesangon yang ditawarkan perusahaan.

Baca Juga: Jaringan Indosat Kembali Pulih Usai Gempa Cianjur

Paket kompensasi tersebut mencakup rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah, dimana tawaran tersebut lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.

4. Binar Academy

Startup Binar Academy mengumumkan PHK kepada 20 persen karyawannya. Bagi karyawan yang terdampak, perusahaan berkomitmen akan membantu karyawan untuk konsultasi karir.

Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah karyawan yang terkena PHK. Pihak Binar Academy mengaku akan melakukan perubahan peran di beberapa fungsi bisnis dengan kapabilitas yang dibutuhkan sesuai strategi di masa depan.

5. Bananas Indonesia

Bananas mengumumkan berhenti beroperasi karena unit ekonomi bisnisnya dinilai tidak berjalan dengan baik. Dengan begitu, otomatis akan terjadi PHK karyawan. Namun, perusahaan tidak menyebutkan secara jelas mengenai PHK tersebut.

Startup ini hanya mengatakan akan membantu para karyawan terbaiknya yang terdampak untuk bisa mendapatkan tempat baru dalam kondisi transisi seperti ini.

6. GrabKitchen

Grab diketahui akan menutup layanan GrabKitchen di Indonesia terhitung 19 Desember 2022. Secara otomatis, ini menyebabkan terjadinya PHK karyawan. Pegawai yang terdampak diberikan dua pilihan, menerima pemutusan hubungan kerja atau ditawarkan untuk bekerja di posisi dan divisi lain di Grab Indonesia.

GrabKitchen Driver Ojol Grab (Grab)
GrabKitchen Driver Ojol Grab (Grab)

7. JD.ID

Platform JD.ID pada Mei 2022 melakukan PHK terhadap sejumlah pekerjanya. Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga agar JD.ID tetap mampu bersaing dengan platform marketplace lainnya.

8. Mamikos

Mamikos sebagai startup penyedia sewa hunian ini telah melakukan PHK terhadap sekitar 100 karyawan pada Juli.

9. Mobile Premier League

Perusahaan online Mobile Premier League atau MPL (Gaming) mengumumkan hengkang dari pasar Indonesia pada Mei 2022. Sejak 30 Mei 2022, MPL Indonesia sudah tidak beroperasi.

10. Lummo

Lummo dikabarkan melakukan PHK terhadap 100 karyawannya di Indonesia pada Juni 2022. Bersama dengan itu, Lummo menghentikan ekspansi dari layanan LummoShop. PHK tersebut merupakan imbas dari situasi ekonomi global dan sulitnya akses pendanaan.

11. TaniHub

TaniHub melakukan penutupan dua gudang di Bandung dan Bali. TaniHub juga menutup layanan B2C dan fokus di B2B. Langkah ini mengakibatkan sejumlah karyawan terkena PHK pada Maret 2022.

12. LinkAja

LinkAja atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap kurang lebih 200 karyawan pada Mei 2022.

13. Pahamify

Pahamify mengumumkan PHK terhadap sejumlah karyawan guna optimalisasi bisnis pada Juni 2022.

14. Zenius

Startup edutech Zenius mengumumkan PHK terhadap 800 karyawan dari Mei hingga Agustus 2022.

15. SiCepat

Sicepat
Ilustrasi SiCepat

SiCepat dikabarkan telah melakukan PHK terhadap 360 karyawannya. Pihak SiCepat mengungkapkan bahwa langkah ini ditempuh sebagai evaluasi kompetensi karyawan.

16. The Goods Dept

The Goods Dept dilaporkan melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan. Namun di sisi lain, pihak perusahaan yang meminta karyawannya mengundurkan diri. Hal ini terjadi karena perusahaan menemukan pelanggaran yang berulang.

17. GoTo

Belum lama ini, GoTo memutuskan untuk merampingkan 1.300 karyawan. Karyawan yang terdampak dari kebijakan ini akan mendapat paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi.

18. Ruangguru

Sama seperti GoTo, Ruangguru juga melakukan PHK terhadap ratusan pegawainya. Pemutusan hubungan kerja ini diumumkan oleh Tim Corporate Communication Ruangguru.

Tidak menutup kemungkinan jika daftar perusahaan berbasis online yang kena badai PHK di atas akan bertambah, mengingat kondisi ekonomi saat ini yang tidak stabil. (Pasha Aiga Wilkins)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI