Suara.com - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi mimpi buruk yang menerpa banyak startup di Indonesia pada 2022. Tak hanya satu, beberapa perusahaan berbasis online terkena badai PHK. Fenomena ini mendorong teori bubble burst.
Bubble burst merupakan fenomena ketika pertumbuhan ekonomi atau nilai pasar naik dengan sangat cepat, namun juga diikuti oleh penurunan yang singkat. Bahkan badai PHK ini mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini 18 perusahaan berbasis online yang terkena badai PHK pada 2022:
1. Shopee Indonesia
Shopee Indonesia diketahui melakukan PHK terhadap karyawannya pada Senin (19/9/2022). Kabarnya, cukup banyak karyawan yang terdampak dari PHK kali ini. Shopee Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak dari kebijakan tersebut. Pesangon akan diberikan sesuai aturan perundang-undangan plus satu bulan gaji.
![Shopee PHK karyawan dengan alasan efisiensi. [Dok.Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/19/10769-shopee.jpg)
2. Tokocrypto
Tokocrypto juga terkena badai PHK dengan mengurangi 20 persen dari total 225 karyawan atau sekitar 45 orang. Hal ini diumumkan oleh VP Corporate Communications Tokocrypto, Rieka Handayani.
3. Indosat Ooredoo Hutchinson
Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) diketahui melakukan PHK karyawan pada Jumat (23/9/2022). Tidak diketahui berapa banyak karyawan yang terdampak, namun Indosat mengklaim hampir semua karyawan yang terkena PHK menerima paket pesangon yang ditawarkan perusahaan.
Baca Juga: Beli Kartu SIM Indosat, Akan Diantar Hanya Dalam 30 Menit
Paket kompensasi tersebut mencakup rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah, dimana tawaran tersebut lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.